Kontes SEO Gudangpoker.com

Kunjungi

Sabtu, 28 November 2009

Cindy Rera 3


Sejam setelah beberapa orang mengotak-atik wajahku, mereka membawaku di sebuah ruangan penuh baju. Tampak olehku mereka memilihkan sepotong baju dan menyuruhku untuk memekainya. Ya tuhan apa pendapat lucid nanti kalau aku seperti ini, batinku setelah menghadap kaca.
”baiklah.........setelah beberapa jam kita menunggu, mari kita saksikan make over pertama calon-calon cinderlela kita.” kudengar suara pembawa acara tadi.
Aku dihadapkan pada sebuah tirai warna merah bersama empat kontestan lainnya. Astaga aku gugup sekali. Semoga lucid tidak melihatku, batinku.
”tenang saja, tak usah gugup” kata cindy orang yang pertama kali berusaha ku akrabkan.
Aku hanya bisa mengangguk. Dan saat tirai dibuka aku berusaha menghilangkan emosiku yang meluap-luap. Setelah tirai telah sempurna dibuka, kulihat lucid telah ada di barisan terdepan duduk tersenyum melihatku sambil mengacungkan jempolnya ke arahku. Aku tersenyum girang respon lucid tadi menghapuskan rasa gugupku saat itu. Digantikan dengan semangat ceerah menghadapi berpuluh-puluh pers.
” ayo berfoto di depan pers!!” kata salah seorang kru pada kami berlima.
Bisa kulihat iminda, yasha dan inoze membentk barisan. Mereka pantas bisa berdiri di sini. Mereka cantik dan berbakat. Tidak sepertiku. Saat aku merenung itulah, pundakku ditarik oleh cindy. Dia melekatkan pipinya di pipiku. Saat pertama aku bersanding dengannya, aku kaget. Tapi tak apa sekarang. Selama ada lucid di dekatku.
___>_<___ ”baiklah sampai disini saja perjumpaan perkenalan jita dengan para kontestan reality show ”cinderlela” ini. Setelah ini akan disiarkan kelanjutan kehidupan para kontestan lewat kamera cctv di tiap sudut rumah. Karena itu para kontestan akan dikarantina selama setidaknya 30 hari dengan minggu terakhir sebagai malam puncaknya.” Hah apa!!! Kalau begitu bagaimana nasib adik-adikku saat kutinggal selama 30 hari. Ah tidak, aku tak akan mau tinggal disini sedangkan adik-adikku disana. Saat panggung telah ditutup, aku berusaha mencari produser untuk mengatakan ketidak sangguppanku itu. Di balik tirai tiba-tiba lucid menarikku. Ekspresi resahku jelas terlihat oleh lucid. “jangan kahwatir. Aku yang akan merawat mereka selagi kau disini. Lagipula kau sendirikan yang bilang padaku, mau mendapatkan uang sendiri dengan ikut acara seperti ini?” “memang itu tujuanku, tapi…………” “sssssssttttt….nanti terdengar. Sudahlah percayakan mereka padaku. Selain kamu tak percaya lagi padaku?” “hahahaaa……..tentu saja tidak lucid.” Setelah aku tertawa tersenyum melihat raut muka itu lagi, aku sadar lucid memandangku serius. Tatapannya langsung membuatku luluh. Laju lambat yang dilakukan padaku, membuat kami berciuman. Kenapa? Kenapa bisa aku berciman dengan lucid. Ini jadi yang pertama bagiku. Tapi lima menit terasa singkat bagiku. “sudah……pergilah!! ___>_<___

..............Penat.........


Selalu dan selalu begini
Penat kurasa begitu dalam
Harum mu masih melekat di benakku
Sungguh masih terasa
Sentuhan lembutmu
Perhatian samar yang kau berikan padaku

Tapi sekarang percuma
Semua hilang musnah tak dapat ku temukan lagi
Meskipun aku berusaha
Sekeras mungkin mencari di tumpukan rasa hatimu
Sudah tak ada lagi

Badanku lemas tak berarti
Seakan-akan larut dalam tiap air mata
Asa dan kenangan kita dulu

Apa kau tak ingat lagi padaku
Sakit kurasakan saat itu
Saat ku dengar
Mulut manis yang kurasakan dulu
Sekarang terasa pahit
Kata-kata yang tak pernah kukira kau ucap
Sekarang kau lontarkan padaku

Sakit rasanya
Lebih perih dari tawamu dengannya

Aku hanya bisa menatapmu kosong
Jauh di belakang
Bukan di sisimu lagi
Menatap kebahagiaan yang kau rengkuh dengannya
Dan bukan denganku lagi

Selasa, 17 November 2009

...............kill you all................

Saat kutapaki jalan
Yang biasa kulewati
Saat itu aku sadar
Tanah menghitam
Rumput-rumputpun layu
Seakan-akan mereka tak mau kusentuh

Saat aku pijakkan kaki di jalan berpaku
Aku tahu itulah yang pantas untukku

Saat kutahu
Bunga bermekaran indah ditiap tetes tangisku
Dan aku tahu
Pelangi indah bersinar cerah
Diatas penderitaanku

Jerit tangisku tak terdengar
Atau memang sengaja tak didengar

Aku tahu apa salahku
Sampai kupu-kupu hitam pun tak memihakku lagi
Jika memang aku diharuskan untuk mati
Maka aku akan mati

Tapi kenapa dalam mati
Ataupun hidup
Tak ada satupun yang mau menerimaku

Asam dan pahit kurasakan bersama
Sampai rasa manis pun kulupakan

Salju dingin tak mau bertahan ditengah tangisku
Dia meleleh
Kemudian jadi api yang akan membakarku
Aku ingin menjerit
Tapi saat itu pula
ada banyak orang yang menertawakanku

sengsara aku disini
tak satupun
bahkan tangan kotor yang mau menolongku

lukaku begitu perih
berdarah dan menganga lebar
yang kemudian kau teteskan cuka kedalamnya
sehingga perih yang kurasakan
membuatku mati rasa

jika aku punya dua sayap
maka sekarang
dua sayap itu patah
hancur lebur
aku takut bulu-bulu sayapku itu
akan malah menusukku dari belakang
aku juga takut
mereka akan malah terbakar jadi abu
tiap pilihanku
tak berguna
selalu salah
dan tak berarti

lalu itukah arti hidupku saat ini
entahlah

jika semangat dan sayapku patah
aku masih bisa membuatnya lagi
tapi ini
bukan masalha sayap atau yang lain
melainkan
pemikiran yang sia-sia antara dua orang yang tersesat
atau terbelenggu olehku

aku susah
ini masalah berat untukku
antara menyakiti atau disakiti
aku rela disakiti
tapi tidak untuk menyakiti
dan apakah ini harus kulakukan
aku harus membunuh hati mereka mulai sekarang
karena itu
maafka aku
jika aku tak ada pilihan lain selain membunuh kalian


Jumat, 13 November 2009

I hope, I born Again

Something
It was excruciating and painful
If everyone knows
Surely I will get the blame
Never crossed my mind
Why did I turn into this
Was this my fault
Or is he?
Dunno
Surely all people judge me
Or do not care anymore with my attitude is like this
But why?
Confusion swept over the bitter
Every second
Minutes, hours, even days
And week
Why should a protracted like this
I was burdened with problems that would not go over this
Saturated me cry
I ran Saturated
Why do I have to keep trying
Restore the original situation
I am no longer able to
If you must choose
I will choose to remain silent
And born again

Selasa, 10 November 2009

i am......


Reaction love like fire
If you close
You will get hurt
But if you are friends with me
You and I live side by side
But why do you still want to close
I like thorns
desire to protect yourself
But even more hurt
I was like a steam
No fixed
Inconsistent
And moved
But why do you still expect me
Sorry can not anymore
Fault has a lot to you
I was wrong
Hina I am in your eyes
But why
Still you carve beautiful memories in your mind
Why do not you just throw me this
Scold me
hate me
Until I am satisfied
And no longer as current load
Expenses .......
This burden for me
Own good time for me this is a burden

Sabtu, 07 November 2009

Cindy Rera 2


Lucid Atray, dia adalah orang yang ku sayangi. Memang dengan profesinya sebagai artis, itu mempersulit kami bertemu. Tapi aku merasa itu bukanlah suatu halanggan. Karena sejak hari itu, lucid memenuhi pikiranku.
Saat itu, aku masih ingat dengan jelas. Lucid datang ke arahku. Yang saat itu aku barusan membeli keperluan panti.
” hei siapa kau?” tanyanya tapi tak kupedulikan dengan melewatinya.
” aku tanya sekali lagi, kau ini siapa?”
Responku tetap. Aku masih melanjutkan langkahku pergi melewatinya. Sedang dia, masih berkata ” siapa kau”.
Tapi tiba-tiba dia mendahuluiku. Kemudian memelukku.
” tolong bantu aku, sebentar saja” katanya berbisik saat dia memelukku.
Aku ingin memberontak saaat itu. Tapi tak sanggup. Pelukkannya terlalu hangat untukku, untuk seseorang yang tidak pernah mendapat pelukan sepertiku. Aku hanya diam menikmati.
Kudengar sayup-sayup langkah beberapa orang melewati kami, sambil berteriak ” kemana dia” dan menyebut nama ” lucid”.
Setelah hampir sepuluh menit, kehangatan itu kurasakan. Kemudian setelah itu pemuda yang sekarang kukenal sebagai lucid itu, melepaskan lengannya yang tadi memelukku erat.
” maaf, aku tadi..........”
Belum sempat dia menjelaskan, aku malah menamparnya. Duh aku binggung, kenapa juga aku menamparnya. Aku tersentak kaget, begitu juga dia, lalu aku beranjak pergi, tanpa memikirkan bagaimana nasibnya.
Dia menarik tanganku. Erat sekali. Sampai tanganku sakit.
” lepaskan!!!! Atau aku teriak, lelaki mesum!!!” ancamku.
Dia hanya memberikan tatapan sinis padaku. Jelas saja aku ketakutan. Kemudian dia menarik kencang tubuhku. Entah dimanan dia akan menarikku. Setelah kusadari, dia membawaku pulang ke panti.
Di depan pintu itulah baru dia melepaskan cengkramannya. Membekas di pergelanggan tanganku. Tatapannya beda saat melihat gedung panti. Begitu miris.
Mungkin saat itu dia telah merebut perhatianku padanya, tapi aku masih tak bersedia.
” orang asing, kau mau berbuat jahat disini ya?”
” hahahaaaaaa............. kau ini ada-ada saja, Gadis bodoh. Aku hanya kagum saja kau ternyata tinggal di tempat seperti ini. Asal tahu saja aku masih berbuat baik padamu. Ini dompetmu.”
“ah……..terima kasih”
“ asal kamu tahu saja, maaf sebelumnya aku tadi memelukmu. Aku hanya perlu bantuanmu sebentar, untuk meloloskan diri dari mereka”
Aku masih tidak percaya dengan semua ini. Setelah dia berbalik, baru kusadari, tubuh tegap yang ditutupi jaket tebal itu sepertinya ku kenal.
” umh tunggu!!!!”
” ada apalai?”
Aku masih malu menatapnya. Aku salah mengartikan tindakannya. Aku malu sekali sampai menundukkan kepala.
” wah...wah..........kakak ini pacarnya kak rera yah?”
” masuk yuk kak,,,,,”
” iya masuk kedalam”
” ayo masuk, bermain bersama kami”
Tanpa sadar seluruh adik-adikku keluar panti, dan menarik-narik celana lucid.
Akhirnya, dia malah jadi membantuku untuk menidurkan adi-adikku. Dia juga sepertinya lelah.
” terima kasih” kataku sambil menyodorkan segelas minuman.
” mereka mengasyikkan”
” umh, ya begitulah”
” boleh aku kesini setiap hari?”
” itu kalau kamu mau?”
” terima kasih”
Sejak saat itu aku tahu, lucid orang yang baik. Setiap kedatangannya dia selalu membawa hadiah, mainan, dan sejumlah uang untuk kami hidup. Tapi aku tak bisa terus begini. Aku tak boleh mengantungkan lucid. Aku harus mandiri.
” terima kasih ya untuk semuanya”
” justru aku yang harusnya berterima kasih padamu. Kau memberiku semua yang tak bisa kudapatkan dulu. Kesenangan, kebersamaan, waktu luang, dan........”
Aku hanya bisa heran padanya. Dia memang sungguh baik. Tapi kalau ini terlalu baik namanya.
___>_<___

...........it destroy me...........


Now,
Fragrant wind can not feel anymore
As before
Love is playing
I was forced to choose
This heart pain
Struggling
Difficult breathing
Only your poems left in my heart
Should I get sick again
Should?
I feel old memories happen to me
Tears do not mean
Not needed here
Only pain
Which always sets in my mind
And so torture
As if haunted
This was my fault
But
Should like this?
Should my life destroyed again?

Rabu, 04 November 2009

............my say lost...........


A blank paper
Pure white
Not that he was not touched
And
Uncertain
Many fingers
Who want to write on it
A melody
Must have a voice in it
But not just one
Could I also like that
I hope not
I do not want to
Hurt anyone here
my say lost
Go now required to answer
My voice is lost time to meet
Stiff gaze
We saw him in my direction
Certainty that I believe
Now nothing in my heart
Trace disappeared
Without instructions
Just like paper burning
no remaining
And it does not mean more

Selasa, 03 November 2009

_SepHanZ_ naris lagi







Astaga dragon,,ternyata sephanz narsis lagi. Kali ini jam kosong sosiologi yang jadi korban. Yang dulu bahasa jepang, sekarang sosiologi.





Klow boleh nih yach, quw masukin ke mading kug fotonya.






Emang dasarnya dah narsis yah,,,jadi begini deh. Setiap ada waktu luank,, gag malah di buat belajar fisika, eh malah ber-narsis-narsis ria.
Onog sing adegan ciumanlah,


dihukumlah,,


,selingkuhlah,
,sampe gempa bumi








...........kekekekeeke............
Aduh sephanz yog mbok tobat yo....yo....
Sing bndo HaPe iki low torok.....
Yach,,, penyumbang memory salah satunya adalah califatul maulidya, atau lilid pangilan akrabnya. Dia ampe nangis ketawa tau gag liat foto-foto sephanz yang ada di HaPe-nya. Bayangin ja, sekeli jam kosong langsung 60 foto langsung dibuat oleh sephanz.
Duh…duh………sephanz…..sephanz……….jog narsis……..narsis po.o.Tapi bagi yang blom foto ma anak-anak sephanz silakan menghubungi lidya yach......biar aku punya foto klian oce............
Saat waktu berhanti..

not with you

When time stands still ..
I know ....
My life was also stopped ....
But with you I could live my life again
But .....
Now you suddenly disappeared
White shadow
Even faded ....
But now disappeared without a trace
I tried to stand
Reaching whatever I can
not with you ..........
Here ....
not with you ............