Kontes SEO Gudangpoker.com

Kunjungi

Rabu, 27 Februari 2013

Cinta Anatomi Fisiologi

Apakah kau tahu
Ditubuhku ini, kau semacam virus
Menyerang dan menjadi parasit
Mengikuti aliran darah
Kemudian menetap di jantung
Merusak ritme nadi menyusutkan aliran darah
Sesak rasanya saat kau ada
Menyumbat semua pikiran positifku
Menghapus semua fokus
Menyerap semua perhatian
Kamu itu hampir sama seperti asam amino
Kebutuhannya tak bisa ditolerir oleh tubuh
Delapan kali minimal aku harus melihatmu
Semua kegiatanku membutuhkanmu disampingku
Bahkan senyawa terkecil tubuhku
Memintamu selalu ada
Seperti DNA yang mencari RNA ketika bereplikasi
Seperti itu mungkin aku yang butuh kamu
Mendewakanmu bukan istilah yang tepat
Untuk proses rumit yang kujelaskan ini
Lebih tepat seluruh metabolismeku terpacu padamu
Memintamu bagaikan essensial yang tak diproduksi tubuh
Tak ada kamu, aku memang tak mati
Tetapi hanya lemah, dan sesak
Tak terkoordinasi apa yang harus aku lakukan
Semua organku memberontak
Tak mau bergerak
Itu semua karena makhluk sepertimu ADA !!!

Inspiration By: Buku Anatomi dan Fisiologi – Evelyn C. Pearce

Melupakanmu Sejenak

Disunyi ini gelap
Gelapa karena namamu tak terlihat lagi
Bayangmu pudar tak berbekas
Setega itukah ...
Ya... itulah kamu
Disini kau tahu, aku berteriak tapi tak terdengar
Aku berbisik tapi tak menggaung
Sadarkah kau aku hancur disini
Puingku pun lenyap ditelan tangis yang ramai dimalam ini
“aku bisa tanpamu” hanya itu motivasiku
Kata yang setiap kali ku ucap itu
Seiring itulah aku menghunus pedang kecil namun tajam ke cintaku yang rapuh
Alunan denting perak ini malah membantuku mengingatmu yang ingin kulupakan
Berhenti!! Kubilang berhenti!!!
Berhenti untuk membuatku menaruh cuilan-cuilan rasa itu padamu
Kuingatkan sejak dulu malah
Sejak pertama kali kau memikatku dengan tatapan matamu itu
Aku ingin pergi sebenarnya
Tapi kemanapun aku pergi selalu mengarah padamu
Ku bolak-balik kompas itu tetap saja namamu gantikan utara dihatiku
Aku ingin kau hilang, tolonglah!!!
Biarkan aku membencimu sejenak
Agar aku dapat kembali hidup normal tanpa perlu mengilaimu ditiap malam.

Insipation By: Kotak – Lupa Ingatan

Senja Diakhir Sore

Senja Diakhir Sore
Inspiration By: Lala Karmila – Satu Jam Saja

Duduk kita bercengkrama disini
Di gubuk jerami di tepi pematang sawah
Kulihat liuk-liuk orangan sawah berdansa
Berseru bersama angin
Aku bersamamu
Berkontraskan akhir cerita kita
Waktu masih akan berjalan meskipun tanpaku
Itu katamu
Ingin sekali aku menangis kala itu
Tapi kuat membuatku bertahan
Semilir angin hapuskan air mata yang kering
Gesekan padi menyemangatiku
Aku ingin ini terakhir kali kuucap sayang padamu
Hanya sekali ini, setelah ini
Pasti kau sudah tak mengenaliku lagi
Bagai waktu yang berjalan mundur
Saat kita dulu tak pernah  bertemu
Aku menghela nafas, nafasku panjang
Kuulur waktuku bersamamu
Agar aku bisa memeluk bayangmu
Aku menengadahkan diri
Lalu kutunjuk bintang jatuh padamu
Mungkin itu bintangmu
Bintang yang tak lagi bisa bertahan dilangitku
Itu kataku, lalu kau mengangguk
Senja kali ini sangat singkat
Seakan menarik dan memaksa kau pergi
Bersama malam dan sahutan burung hantu, kau pergi

Percayakan

Percayaku padamu lebihi setianya bulan atas bumi
Ketika sepanjang waktu bulan berada disamping bumi,
Disaat itulah aku berada tepat ditengah-tengah rusukmu
Menunggu dengan tenang,
Tanpa rasa resah
Karena percaya itu kamu
Saat waktu terasa berbisik agar aku cemburui jarak kita kala itu
Aku diam,
Lalu kutarik ulang kenangan waktu bersamamu
Aku tersenyum,
Dan kukatakan aku tenang
Karena percaya ku lebihi pasir putih yang slalu ada di pantai yang berombak
Saat aku lelah,
Lelah akan sinar matahari yang seolah menerpa menyenggat kulitku ini
Aku selalu pergi,
Lalu datang ketempat dimana bisa bercanda tawa denganmu
Rapuhkuseperti kayu yang akan patah
Lalu alunan senyum dan nada riang singkirkan air mata
Dan keluh kesahku di sini
Tenangku bukan sekedar kata tenang belaka
Tenangku itu disaat kau merengkuh erat tanganku,
Kaitkan di lenganmu yang tangguh
Tegap siap menerima dan menuntunku
Satu kata dariku yang kuucap berulang
Aku hanya dapat menunggu waktu yang membawamu menjemputku,
Disandingmu

Inspiration by D’Masiv – Aku Percaya Kamu