“sebal….sebal….sebal…..!!!!” teriakku.
“memangnya adapa apalagi sih, key” timpal kilka, sahabatku yang sudah bosan mendengarkan kesebalanku akhir-akhir ini.
“ kenapa aku nggak pernah bisa ngalahin dia sih. Apa alasannya coba??”ungkapku jengkel.
“dari dulu kan kamu emang nggak pernah bisa ngalahin fico kan?!”jawab kilka santai.
”tapi kenapa bisa berturut-turut gini sih. Huh!! Untung aja aku dah putus ma dia. Kalau nggak......argh......nggak tahu aku bakalan jadi apa. Iya kan ka?”.
”bukannya kamu yang beruntung key, tapi dia” bantah kilka.
”emang kenpa?” jawabku kebinggungan.
”dia bisa lepas dari kamu yang kekanak-kanakan kayak gini”.
”kok bisa sih ka. Kamu kok malah bela dia sih”lanjutku agak kesal. Gak biasanya kilka mulai membela saingan ku yang satu itu. Aku heran.
”aku nih ndukung dia karena dia bener kok. Mungkin ja kalian putus itu karena sifat kamu yang satu ini. Yang dirugikan itu dia, tau.....”jawabnya dengan nada yang menjengkelkan.
Aku hanya mengerinyitkan dahi mendengar komentar kilka yang begitu membela dia. Nada bicaranya itu sama sekali tak enak masuk telingga ku. Dasar fico. Fico menjengkelkan.
Aku benci dia.......aku benci dia........aku bencia dia........
“halah udah berdebatnya, mendingan sekarang kamu mikirin penggemar-penggemar kamu yang lagi numpuk itu”seling kilka.
“nggak ada yang menarik”.
“ngambeg yah?? Senyum donk jangan ngambeg melulu. Ntar nilainya jelek loh??”.
“ apa hubungannya coba ma nilai jelek?” jawabku sinis.
“Loh klo mood kita jelek kan bisa mempengaruhi konsentrasi, ya kan?”.
”ya juga sih”.
“Kembali ke topik. Gimana kabarnya si andre?”.
”ahhhh.......aku lagi nggak minat ma cowok” jawabku sombong sambil memasukkan beberapa kentang goreng hangat yang baru saja diantar ke mejaku.
”loh mangnya kenapa?. Masih sayang sama fico yah?”sahut kilka sambil merebut kentang goreng ditanganku.
”gak sama sekali. Aku cuman mikir, klo aku ntar pacaran pasti konsenku bakalan terpecah kan?. Trus gak fokus kepelajaran. Ntar ujung-ujungnya aku tambah jauh di bawah levelnya si fico donk”.
”ahhhh......terserah deh. Capek aku liat kalian berdua”timpal kilka sambil beranjak dari meja kantin.
Tepat setelah itu bel berbunyi. Aku dan kilka dengan cepat kembali ke kelas. Karena aku gak mau dapt poin jelek klo telat masuk kelas. Untung aja hari ini gak ketemu mahkluk yang namanya ”fico”.
...
Kurebahkan tubuhku di ranjang, seperti tak terjadi apa-apa. Aku capek banget dengan semua usaha ini. Andai saja hal dulu itu tak teterjadi pada ku pasti sekarang gak bakalan jadi kayak gini. Nangis juga percuma. Usaha juga percuma. Aku harus gimana yah.
Saat kuingat-ingat lagi, dia itu lucu juga. Mau bagaimana lagi, fico itu cowok pertma ku jadi jelas kalau sulit dilupain. Kenapa yah dulu aku mutusin dia. Mungkin benar omongan kilka, semua ini gara-gara aku. Ahhhh.....tapi ada sisi positif nya juga sih, dia jadi terbebaskan dari cewek bodoh kayak aku. Tapi kira-kira dia inget gak yah besok itu hari apa. Aku harap dia inget deh.
”arrggghhh......kenapa aku jadi mikirin fico sih, mendingan tidur kan daripada terus-terusan mikirin dia”.
...
”kilka!!!”teriakku membuyarkan pertemuan fico dan kilka pagi itu.
Mereka kenapa bertemu sembunyi-sembunyi dariku. Aku mencari-cari kilka, eh malah mereka berduaan di sini, dibelakang aula yang sepi lagi. Unutng aja aku mendengar salah seorang temen yang bilang kalo mereka ada di sini. Aku gak bisa percaya kalo mereka ada hubungan serius. Temenku sama mantanku sendiri. Tega.....bener-bener tega.
Aku tak mau melihat adegan ini lagi, lebih baek aku balik, aku juga gak mau ganggu meraka lagi. Aku benci mereka.
”key,,tunggu key,, dengerin dulu donk penjelasanku. Aku sama fico itu gak ada apa-apa.”kata kilka sambil mengejarku.
“bohong!!!. Buktinya dah jelas ka. Aku liat sendiri kok”sahutku. Inikah alasan kilka yang akhir-akhir ini terus-terusan membela fico di depanku, ternyata kilka sayang ma fico. Aku gak bisa percaya, sambil terus berlari menhindari mereka berdua aku memendam pertanyaan ini.
“kamu gak akan jadi dewasa klo gak dengan cara gini key. Aku cuman bisa nurut” jelas kilka memelas.
“nurutin apa?, klo ini cara kalian ngebuat aku cemburu, kalian salah!! Salah besar!!!”itulah anggapan yang dapat terpikir olehku.
”cemburu? Aku gak pernah ngomong soal itu. Berarti kamu cemburu donk key. Berarti kamu masih sayang kan key ma fico?”tanya kilka dengan nada yang senang.
”hah?! Apa!!! Sorry yah aku benci banget ma mahkluk yang namanya fico”
”key tunggu dulu”.
”ka, udahlah..... biar aku sendiri aja yang nyelesein masalah ini”sahut fico yang sedari tadi mengejarku disebelah kilka.
Aku berhenti. Aku rindu suara itu membela ku lagi. Tapi sekarang pembelaan itu bukan lagi milikku, tapi milik kilka. Kuakui kilka beruntung banget. Dia hebat, bisa memilih dan dapat memiliki fico.
”yupz betul sekali. Selamat yah. Moga slalu akur”jawabku lalu beranjak pergi.
Kata terakhir ku itu memmbuat air mata ku deras keluar. Aku cemburu. Jelas cemburu. Kenapa harus kilka kenapa bukan yang laen. Apa kurang ku dari kilka? Itulah pertanyaan yang mengiringi tangisku.
Aku bodoh....bodoh.......kenapa aku menangis. Sedang mereka sedang kencan kesana-kemari. Kenapa aku begitu bodoh yah menangisi fico sampai mataku lebam begini. Keyla bodoh..............
Aku mencoba menghentikan tangisku dan beranjak pulang. Untung aja hari ini class meeting, coz kakak kelas 3 lagi persiapan untuk ujian seminggu lagi. Untung aja. Tapi aku baru merasakan hati sesakit ini, untung aja.
”hikz.....hikz.....hikz....., aku booodoooohh.....”teriakku tak tahan lagi
Aku menangis sepanjang perjalanan pulang. Apes banget yah aku ini.
...
Hampir 2jam aku menangis tanpa henti. Aku menyesal. 1000 kali menyesal. Tapi pikiranku mengajakku bangkit. Aku yakin dia ingat hari ini. Aku bergegas mandi lalu ganti baju. Yang kupikirkan saat ini hanya lah ke tempat itu.
Dengan napas yang tersenggal-senggal, aku berhenti tepat di sebuah pohon di tengah taman di perempatan kota. Kulihat begitu gelap. Rasanya napasku hilang waktu itu. Ini berarti dia tak ingat hari ini, batinku.
”mungkin dia lagi sama kilka......” kataku miris.
Aku kembali menangis. Kurasa saat ini hanya itulah yang dapat kuperbuat. Aku jongkok dan menutupi wajahku.
”siapa yang lagi sama kilka?”
”fico?”sahutku kaget.
Dari belakang terdengar suara fico. Gak mungkin di tempat yang sepi seperti ini dia ada. Aku gak percaya.
“aku kan dah janji sama kamu, kalo aku gak bakaln lupa lagi kok.”.
“beneran fico” kataku sambil berisak tangis.
Aku gak percaya dia ingat hari 1 tahun jadian and setengah tahun putus kita. Aku langsung aja meluk dia.
”aku kangen.........”.
”aku juga kok” jawabnya lembut sambil memelukku balik.
Aman rasanya saat itu. Rasa senang ku gak bisa aku gambarin dengan kata-kata, selain dengan tangisan yang deras.
”udalah....udah....aku ada di sini kok. Liat nhe aku bawa apa?” katanya sambil melepaskan pelukan itu. Di menyorkan boneka jamur yang sejak lama kuinginkan.
“loh kenapa? Kata kamu boneka jamur itu jelek, gak kreatif lagi pula mahal, ya kan?”tanya ku.
“itukan biar kamu gak mintanya sekarang. Jadi dengan begitu aku bisa membeli lalu langsung menyimpannya untuk momemn yang kayak gini”kata fico sambil tersenyum padaku.
Aku memegangnya lembut. Lucu banget. Kupeluk boneka itu, dapat kurasakan begitu hangatnya tangan fico dari boneka itu.
”coba deh kamu pencet tengahnya” hibur fico.
Kuturuti kata fico. Kucari tombol itu lalu ku dengar baik-baik.
” Kamu sama bodohnya dengan heroien
Tapi aku membutuhkanmu
Aku begitu bodoh mempercayakan semua sedihku pada mu
Awalnya kau begitu manis
Candu adalah alasan ku bertemu denganmu
Tpi diam-diam semua perlakuanmu itu merusakku dari dalam
Aku menangis tpi tak kau dengar
Aku meronta tapi dak kau hiraukan
Aku menjerit kesakitan kau justru tersenyum
Aku sakau akan hadirmu
Bisakah kau mengerti tentang itu
Aku menderita disini tanpa mu
Meski kau merusakku,,,
Tapi...
Aku tetap memohon padamu
Untuk tetap bersama ku
Itulah pilihan tubuh yg dulu sering kau sentuh ”
”ini apa?”.
”perasaanku padamu. Sekarang apa kau mau balikan denganku, key?”.
”pasti....aku sayang kamu co.........”jawabku lembut sambil mengecup bibirnya.
Ini perayaan terindah dan gak pernah aku bayangin bisa terjadi padaku.
...
”ehem....ehem........... yang baru balikan lagi mana nih traktirannya?”.
” iyah.iyah.....pasti kok ku traktir”.
”asyik. Umh ooo yah...... btw,, apa sih alasan kalian putus”.
”dia gak inget perayaan setengah tahun jadian kita. Aku gak inget perayaan setengah tahu jadian ma dia” jawab kami berbarengan.
”hah apa??? Gubrak deh!!”.
”hahahahhaahhaaa......”.
”memang kau kira apa?”.
”apa.......kalian ini masalah seperti itu aja dibikin gede. Sampe putus. Tau gak sih kalian itu dah bikin orang sedunia repot tau gak. Capek-capek aku bantuin kalian, eh ternyata masalahnya cuman kayak gitu. Kalian ini emang masih kekaknak-kanakan yah. Sebenernya kalian nih beneran anak sma gak sih?. Tau kayak gitu aku ogah mbantuin kalian..............bla....bla......” cetus kilka panjang, wah sepertinya dia marah setelah tahu apa alasan kita putus.
Hahahahaha......sungguh akhir yang menyenangkan.
By sachi tomuru
To my tomuru
The end
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Your CommEnT........