Anatomi dan fisiologi kebidanan
GENETALIA INTERNA WANITA
Disusun Oleh Kelompok 2:
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN BANGKALAN
TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan limpahan berkah dah rahmat-Nya.
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “GENETALIA INTERNA WANITA” dengan
tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Kebidanan.
Makalah ini dapat tersusun atas bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan
banyak terima kasih, kepada :
1.
Feftin Hendriyani
S. Kep, Ns, MPd selaku dosen pengajar mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Kebidanan.
2. Serta
pihak-pihak yang telah membantu memberi
masukan demi kelancaran penulisan
ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini, jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu kepada semua pembaca, saran dan kritik yang
bersifat membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah dapat bermanfaat, Akhir kata
penyusun menyampaikan terima kasih.
Bangkalan 05 April 2013
Penyusun
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Seorang wanita
memiliki sifat feminime yaitu sifat kewanitaan. Hal ini tentu berpengaruh
terhadap kepribadian dan perilakuya. Wanita bertindak cenderung menggunakan
perasaan,kebalikan dari seorang laki-laki mereka cenderung menggunakan logika
dalam bertindak . seorang wanita memiliki organ yang biasa disebut organ
genitalia feminina,yakni organ kewanitaan. Organ ini terdiri dari organ
eksterna dan organ interna. Organ ini sangat penting untuk seorang wanita oleh
karena itu, seorang wanita harus bisa menjaga,merawat dan membersihkannya
dengan baik. Karena organ ini memiliki kepentingan yang luar biasa, seperti
untuk keharmonisan keluarga dan kelanjutan keturunan.
1.2 Rumusan Masalah
Di dalam
makalah ini akan dibahas beberapa masalah mengenai genetalia interna
diantaranya adalah:
1. apa pengertian
tentang genetalia interna?
2. Apa sajakah
yang termasuk ke dalam genetalia interna dan fungsinya?
1.3 Tujuan
Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas Anatomi dan Fisiologi dalam Kebidanan dan dalam menambah pengetahuan
tentang Organ Genitalia Interna.
Pembaca kami harapkan dapat mempunyai gambaran tentang Organ Genitalia Interna.
1. Mengetahui
pengertian tentang genetalia interna
2. Mengetahui organ genetalia interna beserta
fungsinya
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Organ
genitalia interna adalah organ reproduksi wanita merupakan organ atau alat kelamin yang tidak tampak dari luar,
terletak di bagian dalam dan dapat dilihat dengan alat khusus atau pembedahan. Genetalia interna terdiri atas vagina (liang senggama), uterus (rahim), tuba falopi
(saluran telur) dan ovarium (indung telur).(lusa.2011)
2.2 Genetalia
interna
Genetalia interna organ reproduksi wanita terdiri
dari dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
2.2.1
Vagina (liang
Senggama)
Vagina adalah
saluran yang berbentuk tabung, saluran musculo membranosa yang
menghubungkan vulva dengan rahim. Terletak
antara kandung kemih & rectum. Ukuran vagina sekitar 6-
7,5 cm untuk dinding anterior dan 9-11 cm untuk dinding posterior. Dinding vagina
banyak disusun oleh sel-sel epitel. Epitel vagina banyak mengandung pembuluh darah &
glikogen tapi tidak berisi kelenjar. Fungsi vagina adalah sebagai berikut:
PH vagina normal berkisar 4-5, sehingga
menyebabkan cairan menjadi sedikit asam. Hal ini, memberikan proteksi
terhadap penyebaran kuman. Dinding vagina yang berlipat-lipat yang
berjalan sirkulair disebut rugae yang nantinya sebagian akan menghilang saat persalinan. Dinding vagina terdiri atas tiga lapisan
yaitu: lapisan mukosa yang merupakan kulit, lapisan otot dan lapisan jaringan ikat.
Bagian dari leher rahim yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Sedangkan
daerah di sekitar servik disebut forniks.Forniks
dibagi menjadi 4 kuadran, yaitu: forniks anterior, forniks posterior, forniks
lateral kanan dan kiri.
2.2.2 Uterus (rahim)
Organ
muskuler berbentuk seperti pir yang tebal, memiliki rongga dan
berada di antara vesika urinaria disebelah anterior dan rektum disebelah
posterior. Fungsi dari uterus adalah:
1. Setiap
bulan, berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan ditandai adanya perubahan dan pelepasan dari endometirum.
3. Saat persalinan dengan
adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan.
Ukuran uterus berbeda-beda
tergantung pada usia, pernah melahirkan atau belum. Ukuran uterus pada anak-anak 2-3 cm, primipara 6-8 cm dan multipara 8-9 cm dan lebar 4 – 5 cm dengan berat
sekitar 60 gram. Bagian
uterus diatas isthmus disebut corpus
uteri dan bagian dibawah isthmus disebut servik. Dalam keadaan normal posisi uterus adalah antefleksi – anteversi. Servik uteri dibagi menjadi 2
bagian: pars vaginalis dan
pars supravaginalis ;
dibagian dalam servik terdapat kanalis servikalis.
Uterus pada kehamilan lanjut. Fundus berbentuk kubah dan
insersi tuba serta ligamentum rotundum dibagian atas corpus uteri. Terlihat
pasokan vaskular yang hipertrofis,
·
a
= arteri
·
Ext
= eksternal
·
Int
= internal
·
L
= kiri
·
V
= vena
Corpus uteri merupakan bagian terbesar uterus terdiri dari:
paling luar lapisan serosa atau peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intra abdomen, tengah lapisan muskular atau miometrium berupa otot polos tiga
lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal,
anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang
melapisi dinding cavum uteri, menebal
dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium.;
dibagian anterior menempel pada vesika urinaria dan dibagian posterior menempel
pada intestinum ; dibagian lateral menempel pada berbagai struktur yang
berada didalam ligamentum latum ( tuba falopii – ligamentum rotundum –
ligamentum ovarii proprium – vasa uterina dan
ureter ).
Posisi corpus intra abdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di
atas vesica urinaria. Hubungan antara cavum uteri dan kanalis servikalis ke dalam vagina disebut ostium uteri eksternum. Isthmus
adalah bagian uterus antar korpus dan serviks uteri, yang
diliputi oleh peritoneum viserale. Isthmus, akan melebar selama kehamilan dan
disebut segmen bawah rahim. Organ yang
berbatasan dengan uterus adalah
sebagai berikut:
Arteria uterina menyilang ureter
sebelum berjalan di dinding lateral uterus. Titik persilangan tersebut
kira-kira 1.5 cm dari
fornix lateralis Cavum uteri berbentuk segitiga
dengan kubah yang berada pada bidang setinggi kedua ostium tuba falopii dan
apex bagian bawah setinggi ostium uteri internum. Dinding uterus terdiri dari 3
lapisan:
1. Lapisan
serosa (perimetrium) terletak paling luar
2. Lapisan otot (miometrium) terletak di
tengah yang paling tebal terdiri dari otot polos yg tersusun sedemikian rupa
sehingga mendorong isinya keluar pada persalinan. Terdapat pembuluh darah,
pembuluh lympha & urat saraf.
3. Lapisan
mukosa (endometrium) terletak
paling dalam yang membatasi
cavum uteri dengan corpus uteri. Terdapat lubang-lubang kecil yg merupakan
saluran kelenjar uterus yang menghasilkan sekret alkalis yang membasahi cavum uteri.
Selama kehamilan, serabut otot
tersebut tidak bertambah banyak namun mengalami hipertrofi. Endometrium adalah lapisan berongga
yang lunak yang mengandung sejumlah kelenjar dan dilapisi dengan
“ciliated collumnar epithelium” ; bentuk kelenjar dan stroma bervariasi
sesuai dengan siklus haid ; ketebalan pasca menstruasi dini ± 1 – 2 mm dan
menjelang menstruasi ± 4 – 7 mm.
Serviks uteri
Serviks uteri merupakan
bagian terbawah uterus, yang
terdiri dari pars vaginalis dan pars supravaginalis. Komponen utama dalam serviks uteri adalah otot polos, jalianan jaringan ikat kolagen dan
glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri dengan
lubang ostium uteri externum, yang
dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum. Panjang corpus uteri terhadap cervix uteri juga berbeda-beda:
1. anak-anak :
panjang corpus uteri ½
dari panjangnyacervix uteri
2. remaja :
sama panjangnya
3. multipara : corpus uteri 2x panjangnya
cervix
Sikap dan letak uterus dalam
rongga panggul terfiksasi dengan baik karena disokong dan
dipertahankan oleh:
2. Tekanan
intra abdominal
4. Ligamentum-ligamentum
1. Ligamentum
latum: Ligamentum latum terletak di sebelah kanan dan
kiri uterus, meluas sampai ke dinding panggul dan dasar panggul, sehingga uterus seolah-olah
menggantung padatuba.
2. Ligamentum rotundum: Ligamentum rotundum terletak di
bagian atas lateral dari uterus, kaudal
dari insersi tuba. Ligamen ini menahan uterus antefleksi.
3. Ligamentum
infundibulo pelvikum: Indifundibulo pelvikum ada dua yaitu di bagian kiri
kanan dari infundibulum dan ovarium. Ligamentum ini menggantungkan uterus pada dinding panggul.
4. Ligamentum
kardinale: Ligamentum kardinale terdapat di kiri kanan dari serviks setinggi ostium internum ke dinding panggul.
5. Ligamentum
sakro uterinum: Ligamentum sakro uterinum terdapat di kiri dan kanan
dariserviks sebelah belakang ke sakrum mengelilingi rektum.
6. Ligamentum
vesiko uterinum: Ligamentum vesiko uterinum terletak pada daerah uterus ke kandung kencing.
Pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan darah kes uterus adalah:
a. Arteri uterina dari arteri
hypogastrica yg melalui ligamentum Latum menuju sisi uterus setinggi OUI dan
memberi darah pd uterus dan bagian atas vagina
b. Arteri ovarica berasal dari aorta masuk
ligamentum Latum melalui ligamentum Infundibulo pelvikum dan memberi darah pada
ovarium, tuba dan fundus uteri
Serat Saraf yang mengatur uterus bersifat kontraksi
autonom.
2.2.3 Tuba Fallopi
Tuba falopi terdapat pada tepi atas ligamentum latum,
berjalan ke arah lateral, kornu uteri kanan
dan kiri. tuba fallopii adalah dua buah saluran muskuler yang
terbentang dari sudut superior uterus kearah lateral dengan panjang
masing-masing sekitar 8 – 14 cm Panjang tuba falopi adalah 12 cm, dengan diameter 3-8 mm.. Saluran ini menghubungan cavum
uteri dengan cavum peritoneale.
Tuba falllopii dapat dibagi menjadi 4 bagian :
1. Pars uterina dan interstisialis: Pars interstisialis
merupakan bagian tuba yang
berjalan dari dinding uterus mulai dari
ostium tuba.
2. Pars ismika ( penampang melintang paling sempit
): Pars ismika merupakan bagian tuba setelah ke luar dinding uterus. Pars
ismika merupakan bagian yang lurus dan sempit.
3. Pars
ampularis: Pars ampularis merupakan bagian tuba antara pars ismika dengan infundibulum. Pars
ampularis merupakan bagian tuba yang
paling lebar dan berbentuk S. Pars ampularis merupakan tempat terjadinya konsepsi.
4. Pars Infundibulum [fimbriae]: Infundibulum
merupakan bagian ujung dari tuba dengan
umbai-umbai yang disebut fimbrae. Fungsi dari fimbrae untuk
menangkap ovum yang matang. Lubang pada fimbrae disebut ostium
abdominale tuba.
Penampang melintang Tuba falopii
pada wanita dewasa
c = isthmus uteri b = ampulla c =
fimbriae
Dinding Tuba Falopii terdiri dari 3
lapisan :
·
Lapisan
serosa
·
Lapisan
muskularis
·
Lapisan
mucosa
Mukosa tuba dilapisi selapis sel
kolumnar yang sebagian memiliki bulu-getar (silia) dan sebagian lain
memiliki kelenjar.
2.2.4 Ovarium
Ovarium (indung telur) adalah
sepasang organ berbentuk seperti buah almond yang berada disamping
uterus didekat dinding lateral pelvis dan berada pada lapisan posterior
ligamentum latum, postero-caudal tuba falopii. Ovarium homolog dengan testis pada pria. Ovarium berbentuk oval dan terletak pada dinding panggul bagian lateral yang disebut fossa ovarium. Ovarium ada dua yaitu terletak di kiri dan kanan uterus. Ukuran ovarium sekitar 2,5-5 cm x 1,5-3 cm x 0,9-1,5 cm atau dengan panjang
kira-kira 2.5 – 5.0 cm dengan lebar kira-kira 1.5 – 3.0 cm. Berat ovarium kurang lebih 4-8 gram. Masing-masing memiliki permukaan
medial dan lateral.
Ovarium dihubungkan oleh ligamentum ovarii propium dan
dihubungkan dengan dinding panggul dengan perantara ligamentum infundibulo pelvikum. Fungsi ovarium adalah sebagai berikut:
2. Mengeluarkan
telur setiap bulan
Pada seorang
wanita, terdapat 100.000 folikel primer. Folikel tersebut setiap bulan akan matang dan keluar,
terkadang dua folikel matang dan keluar bersamaan. Folikel primer ini akan berkembang menjadi folikel de graaf. Folikel de graaf yang matang terdiri atas: ovum, stratum granulosum, teka internus, dan teka
eksternus.
Masing-masing ovarium memiliki tepi
anterior (mesovarium) dan tepi posterior yang bebas.
Ligamentum penyangga ovarium adalah
:
1. ligamentum suspensorium ovarii ( ligamentum infundibulo-pelvicum
)
2. ligamentum Ovarii Proprium.
Pembuluh darah ovarium terutama
berasal dari arteri ovarica yang merupakan cabang aorta
abdominalis dan selanjutnya dialirkan keluar ovarium melalui vena
ovarica.
Ovarium terbungkus oleh tunica
albuginea yang mirip dengan yang dijumpai pada testis. Bagian luar ovarium disebut cortex
yang memiliki gameet dan dibagian dalam disebut medula yang
mengandung banyak pembuluh darah besar serta syaraf.
Cortex ovarium relatif avaskular dan
dijumpai sejumlah folikel ovarium kecil. Masing-masing folikel mengandung ovum
immature (oosit) yang terbungkus dengan satu atau beberapa
lapisan sel. Bila
oosit hanya dilapisi oleh satu lapisan sel, sel tersebut dinamakan sel
folikel, bila dilapisi oleh beberapa lapisan sel-sel tersebut dinamakan
sel granulosa.
Dibagian cortex terdapat sejumlah
folikel dengan berbagai derajat maturasi. Pada folikel primordial, oosit
dilapisi oleh satu lapisan sel pipih (sguamoues epithelium). Folikel primer memiliki dua atau
lebih lapisan sel granulosa kubis yang mengitari oosit. Folikel sekunder
mengandung ruang-ruang berisi cairan diantara sel granulosa. Ruangan tersebut sering mengalami
penyatuan (coalesence) membuat cavum sentral yang disebut sebagai antrum.
Folikel d’graf atau folilkel
vesikuler yang matur memiliki antrum yang sangat dominan dan folikel biasanya
menonjol keluar permukaan ovarium. Setiap bulan, pada wanita dewasa,
satu dari folikel yang masak mengeluarkan oosit dari ovarium, peristiwa ini
disebut ovulasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Organ
genitalia interna adalah organ reproduksi wanita merupakan organ atau alat kelamin yang tidak tampak dari luar,
terletak di bagian dalam dan dapat dilihat dengan alat khusus atau pembedahan. Organ genetalia interna terdiri atas vagina (liang senggama), uterus (rahim), tuba fallopi (saluran telur) dan ovarium
(indung telur).
DAFTAR
PUSTAKA
Bobak,
dkk, (2004), Keperawatan Maternitas, Jakarta: EGC, (Bab I, Hal
29–30)
Hacker
and Moor, (2001), Esensial Obstetri Dan Ginekologi, Jakarta: Hipokrates, (Bab
I, Hal 3 – 9)
Manuaba,Ida
Bagus, (2002), Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk pendidikan Bidan, Jakarta: EGC (Bab II, Hal 80-187)
Williams,
(2005), Obstetri Williams, Jakarta: EGC, (Bab III, Hal 187 –
200)
Drife.J , Magowan B (ed) : Clinical pelvic anatomy in
Clinical Obstetric Gynaecology. Saunders 2004
Hoyte L Jakab M , Warfeld SK: Levator ani thickness variation in
symptomatic and asymptomatic women using magnetic resonance based 3-dimensional
collor mapping. Am J Obstet Gynecol 191:856, 2004
Krantz KE : Anatomy of The Female Reproductive System in
Current Obstetric & Gynecologic Diagnosis & Treatment 9th ed
McGraw-Hill Co, 2003
Marchetti DL : Gynecologic Anatomy in The
Care Of The Gynecologic Obstetric Patient Mosby 1997
Moore KL: Clinical Oriented Anatomy 4th ed
Lippincott William & Wilkins, 1999
Netter FH et al: The Ciba Collection of Medical Illustrations. Vol
2: Reproductive System Novartis Medical Education, 1986
Umek WH, Morgan DM et al : Quantitative analysis of uterosacral ligament origin and
insertion point by magnetic resonance imaging. Obstet Gynecol 103;447,2004
http://id.scribd.com/doc/84811270/Genitalia-Feminina
Anatomi fisiologi terapan dalam kebidanan/sylvia
verralls : alih bahasa,Hartono –Ed 3 – jakarta : EGC, 1997
Pustaka : Kehamilan : Seri
Asuhan Kebidanan, Oleh Lily Yulaikhah, S.Si
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Your CommEnT........