BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk seorang wanita, penting baginya organ reproduksi, salah satunya
yaitu servix. Dalam proses konsepsi, kehamilan maupun kelahiran, servix
berperan sangat penting. Servix yang merupakan mulut rahim merupakan pintu
utama yang dilalui oleh bayi saat kelahiran berlangsung atau sering kita sebut
dengan jalan lahir. Bagian inlah yang kemudian melebar secara elastis akrena
bentuk awalnya merupakan suatu lubang sempit yang menghubungkan antara uterus
dan vagina.
Walaupun cervix adalah bagian dari uterus, tetapi struktur dan fungsinya
berbeda dengan corpus uteri, dan degan demikian cervix harus dibicarakan dan
dibahas secara tersendiri. Penting untuk kita mengenal lebih jauh tentang baian
yang satu ini. Dalam kebidanan, servix merupakan penentu seorang ibu sudah siap
melahirkan bayinya atau belum melalui pemeriksaan dalam.
Kelainan-kelainan yang ada pada servix juga harus kita pelajari sehingga
kita tahu bagaimana pencegahan yang tepat agar tidak terjadi pada masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana
anatomi dari serviks uteri?
1.2.2
Bagaimana
histologi dari serviks?
1.2.3
Apa
fungsi dari serviks?
1.2.4
Bagaimana keadaan serviks saat kehamilan?
1.2.5
Apa perubahan yang terjadi pada
serviks setelah kelahiran?
1.2.6
Apa
pengertian kanker serviks?
1.2.7
Bagaimana
mekanisme tes pap smear?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui
anatomi dari serviks uteri
1.3.2
Mengetahui
histologi dari serviks
1.3.3
Mengetahui
fungsi dari serviks
1.3.4
Mengetahui keadaan serviks saat kehamilan
1.3.5
Mengetahui perubahan yang terjadi pada
serviks setelah kelahiran
1.3.6
Mengetahui
pengertian kanker serviks
1.3.7
Mengetahui mekanisme tes
pap smear
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Anatomi Serviks Uteri
Serviks adalah bagian khusus dari
uterus yang terletak di bawah isthmus. Pada sisi anterior, batas atas serviks,
ostium interna letaknya kurang lebih setinggi lipatan refleksi peritoneum antar
uterus dan kandung kemih (Cunningham, 1989).
Serviks dikenal juga dengan istilah mulut rahim. Disebut demikian karena
serviks memang merupakan bagian terdepan dari rahim yang menonjol ke dalam
vagina. Sehingga berhubungan dengan bagian vagina. Serviks memproduksi cairan
berlendir (mucus). Pada sekitar ovulasi, mucus ini menjadi banyak, elastis, dan
licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang
berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai.
Serviks adalah bagian dari rahim yang
paling sempit, terhubung ke fundus uteri oleh uterine isthmus. Serviks berasal
dari bahasa latin yang berarti leher. Bentuknya silinder atau lebih tepatnya
kerucut. Batas atas serviks adalah ostium interna. Serviks letaknya menonjol
melalui dinding vagina anterior atas. Bagian yang memproyeksikan ke dalam
vagina disebut sebagai portio vaginalis. Rata-rata ukurannya adalah 3 cm
panjang dan 2,5 cm lebar portio vaginalis. Ukuran dan bentuk serviks bervariasi
sesuai usia, hormon, dan paritas. Sebelum melahirkan, ostium eksternal masih
sempit, hanya berbentuk lingkaran kecil di tengah serviks. Bagian luar dari
serviks menuju ostium eksternal disebut ektoserviks. Lorong antara ostium
eksterna ke rongga endometrium disebut sebagai kanalis endoservikalis (Julian,
1997).
Pasokan darah dari sekviks berasal
dari arteri iliaka internal, yang membentuk uterine arteri. Serviks dan cabang
arteri vagina dari uterus mensuplai bagian vagina bagian atas. (Julian, 1997).
Drainase sistem limfatik dari serviks
sangat kompleks, yang meliputi nodus iliaka internal dan eksternal, nodus
obturatorius dan parametrial, dan banyak lagi. Rute utama penyebaran sistem
limfatik dari kanker serviks adalah melalui limfatik pelvis. Maka radikal
histrektomi yang dilakukan secara invasif untuk mengobati kanker serviks
meliputi penghapusan sebagian besar sistem limfatik di daerah pelvis (Anderson,
1991).
Serviks uteri
atau biasa disebut serviks terdapat di setengah hingga sepertiga bawah uterus,
berbentuk silindris, dan menghubungkan uterus dengan vagina melalui kanal
endoservikal. Serviks uteri terdiri dari portio vaginalis, yaitu bagian
yang menonjol ke arah vagina dan bagian supravaginal. Panjang serviks uteri
kira-kira 2,5 – 3cm dan memiliki diameter 2 - 2,5cm. Pada bagian anterior
serviks berbatasan dengan kantung kemih. Pada bagian posterior, serviks
ditutupi oleh peritoneum yang membentuk garis cul-de-sac ( Snell, 2006
).
Bagian- bagian serviks:
a. Endoserviks : sering disebut juga
sebagai kanal endoserviks.
b. Ektoserviks (eksoserviks) : bagian
vaginal serviks
c. Os Eksternal : pembukaan kanal
endoserviks ke ektoserviks
d. Forniks : refleksi dinding vaginal
yang mengelilingi ektoserviks
e. Os
Internal: bagian batas atas kanal
Pada serviks terdapat zona trasformasi
( transformation zone ), yaitu: area terjadinya perubahan fisiologis
sel-sel skuamos dan kolumnar epitel serviks. Terdapat 2 ligamen yang menyokong
serviks, yaitu ligamen kardinal dan uterosakral. Ligamen kardinal adalah
jaringan fibromuskular yang keluar dari segmen bawah uterus dan serviks ke
dinding pelvis lateral dan menyokong serviks. Ligamen uterosakral adalah
jaringan ikat yang mengelilingi serviks dan vagina dan memanjang hingga
vertebra.
Serviks memiliki sistem limfatik
melalui rute parametrial, kardinal, dan uterosakral ( Tortora, 2009)
2.2
Histologi serviks
Serviks adalah
bagian inferior uterus yang struktur histologinya berbeda dari bagian lain
uterus. Struktur histologi serviks terdiri dari:
a. Endoserviks : Epitel selapis silindris
penghasil mukus
b. Serabut otot polos polos hanya
sedikit dan lebih banyak jaringan ikat padat (85%).
c. Ektoserviks
: Bagian luar serviks yang menonjol ke arah vagina dan memiliki lapisan basal,
tengah, dan permukaan. Ektoserviks dilapisi oleh sel epitel skuamos nonkeratin.
Pertemuan
epitel silindris endoserviks dengan epitel skuamos eksoserviks disebut taut
skuamokolumnar (squamocolumnar junction, SCJ). Epitel serviks mengalami
beberapa perubahan selama perkembangannya sejak lahir hingga usia lanjut.
Sehingga, letak taut skuamokolumnar ini juga berbeda pada perkembangannya.
a. Saat lahir, seluruh serviks yang
“terpajan” dilapisi oleh epitel skuamos.
b. Saat dewasa muda, terjadi
pertumbuhan epitel silindris yang melapisi endoserviks. Epitel ini tumbuh
hingga ke bawah ektoserviks, sehingga epitel silindris terpajan dan letak taut
berada di bawah eksoserviks.
c. Saat
dewasa, dalam perkembangannya terjadi regenerasi epitel skuamos dan silindris.
Sehingga epitel skuamos kembali melapisi seluruh ektoserviks dan terpajan, dan letak
taut kembali ke tempat awal.
Area tempat bertumbuhnya kembali
epitel skuamos atau tempat antara letak taut saat lahir dan dewasa muda disebut
zona transformasi ( Junqueira, 2007).
2.3
Fungsi Serviks
Serviks
mengeluarkan lendir rahim yang berbeda kadarnya pada masa-masa tertentu. Fungsi lendir rahim ini yakni sebagai perlindungan alami
tubuh dari bakteri dari luar tubuh. Selain itu lendir rahim
juga berperan dalam membantu sperma berenang menuju ovum. Lendir di masa subur
lebih banyak dibandingkan saat masa tidak subur. Begitu juga pada waktu hamil.
Serviks akan terutup rapat dan lendir yang ada semakin banyak karena berfungsi
untuk menjaga bayi dari bakteri dari luar. Serviks yang sehat dapat menjadi
jalan lahir yang sehat pula untuk bayi. Pada proses melahirkan, serviks yang
berbentuk seperti donat dengan lubang yang sangat kecil ini dapat membuka
secara elastis . Serviks akan berubah bentuk setelah melahirkan dan normal
kembali setelah masa nifas.
2.4
Pemendekan Mulut Rahim (Effacement) Saat Kehamilan
Dalam
keadaan normal, mulut rahim akan menutup untuk menjaga supaya kehamilan tetap
terjaga dan janin tetap berda di dalam rahim. Mulut rahim berbentuk seperti
tabung yang terbuat dari bahan tebal dan fibrosa (disebut kolagen) sepanjang 3cm,
yang pada saat persalinan akan memendek, menipis, dan membuka. Pemendekan mulut
rahim ini disebut 'effacement'. Rata-rata panjang mulut rahim normal adalah
tiga cm.
Ketika
dokter mengatakan "50% effaced" berarti mulut rahim Anda telah
mengalami pemendekan 50%, atau menjadi satu cm dan menjadi lebih tipis dari
biasanya. Saat melahirkan, mulut rahim Anda menjadi setipis kertas, dan di
katakan "100% effaced".
2.5 Perubahan pada Serviks Setelah Melahirkan
Segera setelah melahirkan,
serviks menjadi lembek, kendor, terkulai dan berbentuk seperti corong. Hal ini
disebabkan korpus uteri berkontraksi, sedangkan serviks tidak berkontraksi,
sehingga perbatasan antara korpus dan serviks uteri berbentuk cincin. Warna
serviks merah kehitam-hitaman karena penuh pembuluh darah. Segera setelah bayi
dilahirkan, tangan pemeriksa masih dapat dimasukan 2–3 jari dan setelah 1
minggu hanya 1 jari saja yang dapat masuk.
Oleh karena hiperpalpasi
dan retraksi serviks, robekan serviks dapat sembuh. Namun demikian, selesai involusi,
ostium eksternum tidak sama waktu sebelum hamil. Pada umumnya ostium
eksternum lebih besar, tetap ada retak-retak dan robekan-robekan pada
pinggirnya, terutama pada pinggir sampingnya.
2.6 Kanker Serviks
Dari sekian
banyak kasus kanker yang berbahaya dan menyebabkan kematian pada wanita, saat
ini Kanker Serviks menempati posisi pertama di Indonesia. Nama lainnya adalah
Kanker Mulut Rahim. Secara struktur organ reproduksi wanita, letak mulut rahim
adalah di ujung lubang vagina yang menghubungkan dengan rahim.
Kanker
serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun. 90% dari kanker serviks
berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari
sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam rahim.
Kanker
serviks terjadi jika sel-sel serviks menjadi abnormal dan membelah secara tak
terkendali. Jika sel serviks terus membelah maka akan terbentuk suatu massa
jaringan yang disebut tumor yang bisa bersifat jinak atau ganas. Jika tumor
tersebut ganas, maka keadaannya disebut dengan kanker serviks.
Penyebab
terjadinya kelainan pada sel-sel serviks tidak diketahui secara pasti, tetapi
terdapat beberapa faktor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker
serviks:
1.
Virus HPV (human papilloma virus), virus penyebab
kutil genitalis (kondiloma akuminata) yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Varian yang sangat berbahaya adalah HPV tipe 16, 18, 45 dan 56. Adanya cairan
kekuningan yang berbau di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV
2.
Tangan yang tidak bersih yang dimasukkan ke dalam
vagina, contoh salah satunya adalah masturbasi, ketika terdapat virus ini pada
tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan
dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim Anda
3.
Merokok
Tembakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.
Tembakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.
4.
Kurang mengkonsumsi vitamin C, asam folat dan vitamin
E serta diet ketat akan memperburuk daya tahan tubuh karena dari beberapa
pengamatan dengan daya tahan tubuh yang prima, maka mampu mencegah virus HPV
ini.
5.
Suami/pasangan seksualnya pernah melakukan hubungan
seksual pertama pada usia di bawah 18 tahun dan berganti-ganti pasangan dan
pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks , dimana berdasarkan
beberapa penelitian, hubungan seks bebas yang dilakukan dibawah usia 18 tahun
dapat meningkatkan resiko menjadi 2-3 kali lipat.
6.
Pemakaian DES (dietilstilbestrol) pada wanita hamil
untuk mencegah keguguran (banyak digunakan pada tahun 1940-1970)
7.
Gangguan sistem kekebalan
8.
Pemakaian pil KB
9.
Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia menahun
10. Golongan
ekonomi lemah (karena tidak mampu melakukan Pap smear secara rutin) secara
deteksi dini dari stadium sebelum kanker ini terjadi tidak diketahui segera.
Yang harus
diperhatikan juga adalah gejala dari kanker serviks ini, secara spesifik
gejalanya tidak jelas dan tidak pasti karena kebanyakan kasus gejala pada saat
perubahan pre-kanker (sebelum menjadi kanker) pada serviks biasanya tidak menimbulkan
gejala dan perubahan ini tidak terdeteksi kecuali jika wanita tersebut
menjalani pemeriksaan panggul dan Pap smear. Gejala biasanya baru muncul ketika
sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan di
sekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala berikut:
·
Perdarahan vagina yang abnormal, seperti perdarahan
diantara 2 menstruasi, perdarahan dari vagina setelah melakukan hubungan
seksual dan setelah menopause
·
Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer,
berwarna kekuningan atau kemerahan bahkan coklat, mengandung darah atau hitam
serta berbau busuk
·
Menstruasi yang berlangsungh lebih lama dan lebih
banyak jumlah darahnya dan kondisi ini dialami setiap bulan dengan periode yang
menetap atau terus menerus.
·
Dan gejala disaat kanker serviks masuk ke stadium
lanjut bisa berupa nafsu makan berkurang, penurunan berat badab secara drastis,
keletihan terus menerus, nyeri panggul – punggung atau tungkai, dari vagina
bisa keluar air kencing atau tinja bahkan bisa terjadi patah tulang.
Pencegahan
saat ini yang cukup dianjurkan dan bisa dilakukan wanita untuk terhindar dari
resiko kanker serviks tentunya dengan melakukan tes papsmear setidaknya 6 bulan
– 1 tahun sekali untuk wanita yang pernah melakukan hubungan intim atau untuk
yang belum pernah melakukan hubungan intim, usahakan untuk menghindari
penyebab-penyebab yang telah dijelaskan diatas.
2.7 Tes Pap
Smear
Pap smear
atau tes Pap adalah pemeriksaan dengan mengambil contoh sel-sel leher rahim,
kemudian dianalisa untuk mendeteksi dini kanker leher rahim. Selain itu,
dengan tes ini kita juga bisa menemukan adanya infeksi atau sel-sel yang
abnormal yang dapat berubah menjadi sel kanker sehingga kita bisa segera
melakukan tindakan pencegahan.
Pap smear
dianjurkan dilakukan oleh setiap wanita, terutama mereka yang telah berkeluarga
dan sudah pernah melahirkan. Jika Anda melakukannya secara rutin, maka Anda
telah melakukan tindakan pencegahan kanker leher rahim yang terbaik.
Tes ini
sederhana dan prosesnya cepat, serta biasanya tidak sakit. Bayangkan saja tes
ini sebagai upaya mengintip kondisi leher rahim. Saat tiba di tempat melakukan
Pap smear, Anda akan dipersilakan mempersiapkan diri dan berbaring seperti saat
akan dilakukan pemeriksaan dalam.
Dokter akan
membuka liang vagina menggunakan alat yang disebut sebagai speculum vagina atau
dikenal juga dengan istilah cocor bebek. Ketika leher rahim sudah tampak,
dengan bantuan alat yang disebut dengan spatula atau semacam sikat halus,
dokter akan mengusap sekeliling leher rahim untuk mendapatkan getah atau
lendirnya. Getah yang banyak mengandung sel itu dioleskan pada gelas
obyek, lalu dibawa untuk dianalisa di laboratorium. Dokter akan memberitahu
kapan Anda bisa mendapatkan hasilnya. Biasanya, seminggu.
Pap smear dilakukan di berbagai rumah sakit maupun klinik bersalin. Agar
hasilnya optimal, perhatikan hal – hal berikut :
1. Pap
smear sebaiknya dilakukan sekitar 5 hari setelah haid, atau 10-20 hari setelah
hari pertama haid agar leher rahim Anda bersih dari sisa-sisa darah haid.
2. Dalam
dua hari sebelum Pap smear, Anda sebaiknya menghindari :
·
Membersihkan vagina dengan krim atau sabun apa pun,
juga douching (penyemprotan obat atau larutan tertentu ke arah liang vagina).
·
Menggunakan tampon atau obat-obatan yang dimasukkan ke
dalam vagina, misalnya jeli untuk KB.
·
Menghindari dahulu hubungan intim suami istri.
3. Sebaiknya
tidak mandi berendam menjelang Pap smear, karena dikhawatirkan ketika berendam
ada sisa-sisa sabun yang tertinggal a tau masuk ke vagina.
4. Jika Anda keputihan, beritahukan kepada orang yang memeriksa, termasuk
semua keluhan yang Anda rasakan. Misalnya terasa gatal-gatal, sakit atau panas
(seperti terbakar) di vagina.
5. Jika hasil Pap smear yang lalu kurang bagus (abnormal), jangan lupa
memberitahukannya kepada dokter.
Pap smear
atau pap test ialah tes spesifik yang digunakan dan ditujukan untuk mendeteksi
dini kanker leher rahim/kanker serviks. Dan mengapa pap smear menjadi salah
satu pemeriksaan yang penting ialah untuk wanita yang telah aktif secara
seksual? Karena, aktivitas seksual merupakan salah satu predisposisi kanker
serviks dengan jenis resiko tinggi ataupun rendah. Pap smear memang hanya
merupakan metode skrining yang fungsinya untuk menapis. Walau begitu, pap smear
mampu mendeteksi lebih dari 90 persen kanker leher rahim tahap awal yang masih
bisa disembuhkan.
Pap smear
ialah metode screening ginekologi, di cetuskan oleh Georgios Papanikolaou,
untuk menemukan proses-proses premalignant dan malignant di ectocervix, dan
infeksi dalam endocervix dan endometrium. Pap smear digunakan untuk mendeteksi
kanker rahim yang disebabkan oleh human papilloma virus atau HPV.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Serviks adalah bagian khusus dari
uterus yang terletak di bawah isthmus. Pada sisi anterior, batas atas serviks,
ostium interna letaknya kurang lebih setinggi lipatan refleksi peritoneum antar
uterus dan kandung kemih.
Serviks adalah
bagian inferior uterus yang struktur histologinya berbeda dari bagian lain
uterus. Struktur histologi serviks terdiri dari:
a. Endoserviks : Epitel selapis silindris
penghasil mukus
b. Serabut otot polos polos hanya
sedikit dan lebih banyak jaringan ikat padat (85%).
c. Ektoserviks
: Bagian luar serviks yang menonjol ke arah vagina dan memiliki lapisan basal,
tengah, dan permukaan. Ektoserviks dilapisi oleh sel epitel skuamos nonkeratin.
Serviks mengeluarkan lendir rahim yang berbeda
kadarnya pada masa-masa tertentu. Fungsi lendir rahim
ini yakni sebagai perlindungan alami tubuh dari bakteri dari luar tubuh. Selain
itu lendir rahim juga berperan dalam
membantu sperma berenang menuju ovum.
Serviks akan terutup rapat dan lendir
yang ada semakin banyak karena berfungsi untuk menjaga bayi dari bakteri dari
luar. Serviks yang sehat dapat menjadi jalan lahir yang sehat pula untuk bayi.
Pada proses melahirkan, serviks yang berbentuk seperti donat dengan lubang yang
sangat kecil ini dapat membuka secara elastis.
Segera setelah melahirkan,
serviks menjadi lembek, kendor, terkulai dan berbentuk seperti corong. Hal ini
disebabkan korpus uteri berkontraksi, sedangkan serviks tidak berkontraksi,
sehingga perbatasan antara korpus dan serviks uteri berbentuk cincin. Warna
serviks merah kehitam-hitaman karena penuh pembuluh darah. Segera setelah bayi
dilahirkan, tangan pemeriksa masih dapat dimasukan 2–3 jari dan setelah 1
minggu hanya 1 jari saja yang dapat masuk.
Kanker
Serviks menempati atau Kanker Mulut Rahim adalah keadaan patologis yang sering
menyerang wanita. Kanker serviks terjadi jika sel-sel serviks menjadi abnormal
dan membelah secara tak terkendali. Jika sel serviks terus membelah maka akan
terbentuk suatu massa jaringan yang disebut tumor yang bisa bersifat jinak atau
ganas. Jika tumor tersebut ganas, maka keadaannya disebut dengan kanker serviks.
Pap smear
atau tes Pap adalah pemeriksaan dengan mengambil contoh sel-sel leher rahim,
kemudian dianalisa untuk mendeteksi dini kanker leher rahim. Selain itu,
dengan tes ini kita juga bisa menemukan adanya infeksi atau sel-sel yang
abnormal yang dapat berubah menjadi sel kanker sehingga kita bisa segera
melakukan tindakan pencegahan.
Pap smear
dianjurkan dilakukan oleh setiap wanita, terutama mereka yang telah berkeluarga
dan sudah pernah melahirkan. Jika Anda melakukannya secara rutin, maka Anda telah
melakukan tindakan pencegahan kanker leher rahim yang terbaik.
DAFTAR PUSTAKA
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2010/07/22/kenali-penyebab-dan-gejala-kanker-serviks-kanker-penyebab-kematian-nomor-satu-pada-perempuan-di-indonesia-201675.html
http://www.doktergaul.com/blog/tes-pap-smear-untuk-mendeteksi-dini-kanker-leher-rahim/3309.html
http://www.doktergaul.com/blog/5-hal-mengenai-kanker-mulut-rahim/2501.html
http://www.doktergaul.com/blog/5-hal-mengenai-kanker-mulut-rahim/2501.html/5-hal-mengenai-kanker-mulut-rahim
http://www.seksehat.info
http://www.facebook.com/notes/kesehatan-wanita/mengenal-anatomi-dan-fisiologi-organ-reproduksi-wanita/118681378185182
http://bangiwell.blogspot.com/2012/05/anatomi-dan-fisiologi-organ-reproduksi.html
http://www.lusa.web.id/perubahan-fisiologis-masa-nifas-pada-sistem-reproduksi-part-2/
http://bidanku.com/index.php?/perubahan-tubuh-menjelang-persalinan#ixzz2NtMPF0Yy
http://nikahdisurabaya.com/pregnancy/261-mendeteksi-penyulit-kehamilan-dengan-hsg
http://nikahdisurabaya.com/pregnancy/261-mendeteksi-penyulit-kehamilan-dengan-hsg
http://nikahdisurabaya.com/images/stories/rahim.jpg
www.scribd.com
http://www.google.com/imgres?imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPpxSuQdLahMA_ldqJOFORvvX4kzrXarSaZkCYJRFOxA7GHrFeP7pvxZ2K2A2cgjAWkdHgF7LgKS0_xWPaHhhSbs7Fi7FowjESHMtt9AfN7Fe_BgCRopA8gDYV1zcxVlNgVb9B8kATvz0/s1600/pap+smear.JPG&imgrefurl=http://ayumieka.blogspot.com/2012/07/ujian-pap-smear.html&usg=__PaVpziTnVgUwJA9fZW2vzqPmiag=&h=581&w=1061&sz=137&hl=en&start=2&zoom=1&tbnid=wVY4kCTVJxT7BM:&tbnh=82&tbnw=150&ei=2CVHUdicJsXTrQeJ1oGoDQ&itbs=1&sa=X&ved=0CC0QrQMwAQ
http://www.google.com/imgres?imgurl=http://obattradisionalacemaks.com/wp-content/uploads/2012/11/kanker-serviks.jpeg&imgrefurl=http://obattradisionalacemaks.com/540/gejala-penyakit-kanker-serviks/&usg=__ZlQm_JThSneKxubYlc-USrtjSFk=&h=1174&w=1280&sz=165&hl=en&start=9&zoom=1&tbnid=IGNxnAfS7Ii7pM:&tbnh=138&tbnw=150&ei=0CdHUd77JIrxrQfbrIH4CQ&itbs=1&sa=X&ved=0CDsQrQMwCA
http://www.google.com/imgres?imgurl=http://d2eosjbgw49cu5.cloudfront.net/straightfromthedoc.com/imgname--doityourself_pap_smear---50226711--images--pap_smear_9a96b1d9de4f90c8aff9b4eb5e8200b6.JPEG&imgrefurl=http://yantimatisa.blogspot.com/2010_08_01_archive.html&usg=__90DDmYbu5rxgzJd6uOxs59ioUfg=&h=338&w=450&sz=33&hl=en&start=19&zoom=1&tbnid=4vDmS0jIlyHaUM:&tbnh=95&tbnw=127&ei=2CVHUdicJsXTrQeJ1oGoDQ&itbs=1&sa=X&ved=0CE8QrQMwEg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Your CommEnT........