BAB I
PENDAHULUAN
A Latar belakang
Setiap ibu yang akan
memasuki masa persalinan maka akan muncul perasaan takut,khawatir, ataupun
cemas terutama pada ibu primipara.Perasaan takut dapat meningkatkan nyeri,
otot-otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah yang pada akhirnya akan
menghambat proses persalinan
Asuhan yang sifatnya
mendukung selama persalinan merupakan suatu standar pelayanan kebidanan. Asuhan
yang mendukung berarti bersifat aktif dan ikut serta dalam kegiatan yang sedang
berlangsung. Jika seorang bidan sedang sibuk, maka ia harus memastikan bahwa
ada seorang pendukung yang hadir dan memantu wanita yang sedang dalam
persalinan.
Persalinan adalah
proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, lahirnya bayi dan plasenta
dari rahim ibu. persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan
pembukaan serviks hingga mencapai pembukaan lengkap. Kebutuhan seorang wanita
dalam proses persalinan adalah pemenuhan kebutuhan fisik, kehadiran seorang
pendamping secara terus-menerus, keringanan dari rasa sakit, penerimaan atas
sikap dan perilakunya, pemberian informasi tentang kemajuan proses persalinan
dan hasil persalinannya. Bidan diharapkan dapat memberikan asuhan persalinan
sehingga ibu merasa nyaman dan proses persalinan berjalan dengan lancar.
Kebutuhan dasar
selama persalinan tidak terlepas
dengan asuhan yang diberikanbidan. Asuhan kebidanan yang diberikan, hendaknya asuhan
yang sayang ibu dan bayi. Asuhan yang sayang
ibu ini akan memberikan perasaan aman dan nyaman selama persalinandan kelahiran.
B Masalah
Masalah yang dibahas
dalam makalah ini mengenai Kebutuhan Dasar
Ibu Bersalin Sesuai Dengan Kala Persalinan Yang Meliputi Asuhan fisik,
Kehadiran seorang pendamping, Pengurangan rasa nyeri, Penerimaan terhadap
perilaku dan tingkah lakunya, Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan
yang aman.
C Tujuan
Tujuan
yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk Mengentifikasi mengenai Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin Sesuai Dengan Kala
Persalinan Yang Meliputi Asuhan fisik, Kehadiran seorang pendamping,
Pengurangan rasa nyeri, Penerimaan terhadap perilaku dan tingkah lakunya,
Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan yang aman.
D Manfaat
Manfaat yang
diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. penulis dapat memperoleh pengetahuan dan
pemahaman mengenai Kebutuhan Dasar
Ibu Bersalin Sesuai Dengan Kala Persalinan Yang Meliputi Asuhan fisik,
Kehadiran seorang pendamping, Pengurangan rasa nyeri, Penerimaan terhadap
perilaku dan tingkah lakunya, Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan
yang aman.
2. Pembaca dapat memperoleh pengetahuan dan
pemahamani mengenai Kebutuhan Dasar
Ibu Bersalin Sesuai Dengan Kala Persalinan Yang Meliputi Asuhan fisik,
Kehadiran seorang pendamping, Pengurangan rasa nyeri, Penerimaan terhadap
perilaku dan tingkah lakunya, Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan
yang aman.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Persalinan
Persalinan adalah
proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri ) yang telah cukup bulan
atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ) ( Manuaba, 1998 ). Partus adalah suatu proses pengeluaran
hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia
luar. ( Sarwono, 2005 )
Persalinan adalah
proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya, tetapi persalinan pada
manusia setiap saat terancam penyulit yang yang membahayakan ibu maupun
janinnya sehingga memerlukan pengawasan, pertolongan dan pelayanan dengan
fasilitas yang memadai. ( Kesehatan Reproduksi Wanita, 2002 )
B. Asuhan Fisik
1. Kebersihan dan kenyamanan
Wanita yang sedang
bersalin akan merasa sangat panas dan berkeringat banyak. Bila memungkinkan ibu
bisa mandi dan berganti pakaian, atau bila tidak cukup dengan menyeka tubuhnya
dan mengganti pakaiannya. Baju yang bersih dan terbuat dari bahan katun akan
membuat ibu merasa nyaman. Mulutnya bisa disegarkan dengan jalan menggosok gigi
atau mouthwash.
2. Posisi
Rasa sakit akibat
kontraksi akan semakin terasa sesuai dengan bertambahnya pembukaan serviks. Ibu
mungkin memerlukan bantuan untuk mencari dan menemukan posisi yang nyaman. Ada
beberapa posisi tertentu yang dapat membantu mengurangi rasa sakit, misalnya
posisi duduk, bersandar tegak, bersandar ke depan, berlutut ke depan, mengurut
punggung atau bersandar pada suami.Pada kala I, biasanya secara naluri ibu
bergerak mencari posisi yang nyaman dan tetap pada posisi tersebut selama kala
I. Posisi yang dianjurkan adalah:
a Berdiri di belakang meja dengan rileks
Berdiri di belakang meja dengan rileks.
Letakkan tangan pada sandaran kursi. Kondisi ini dapat menolong selama kontraksi
jika ibu masih dapat berjalan.
b Berdiri menghadap pasangan
Ibu berdiri menghadap suami dan
lingkarkan lengan pada lehernya, suami dapat diminta untuk dapat memijat
pinggangnya.
c Ibu bersandar pada punggung suami secara rileks
Ibu menyandarkan punggung pada suami
dengan rileks dan suami dapat mendinginkan wajah dengan washlap.
d Duduk di kursi menggunakan bantal menghadap ke
belakang
Ibu duduk di kursi menggunakan bantal,
lengan diletakkan pada sandaran kursi dan menghadap ke belakang, suami dapat
memijat lembut punggung ibu.
e Rileks dengan posisi menungging dan merebahkan kepala
pada bantal
Ibu rileks dengan posisi menungging dan
merebahkan kepala pada bantal, suami dapat mengusap lembut bagian punggung.
3. Kontak fisik
Ibu mungkin tidak
ingin bercakap-cakap tetapi mungkin akan merasa nyaman denagn kontak fisik.
Suaminya hendaknya dianjurkan untuk memegang tangannya, menggosok punggungnya,
menyeka wajahnya dengan washlap atau hanya mendekapnya. Bidan harus peka terhadap
keinginan ibu dan menghormatinya. Suatu saat mungkin ada baiknya untuk
meninggalkan kedua pasangan itu sendirian jika mereka menginginkannya.
4. Pijatan
Wanita yang menderita
sakit punggung atau nyeri selama persalinan mungkin akan merasakan pijatan yang
sangat meringankan. Bidan atau suami ibu bisa melakukan pijatan melingkar di
bagian lumbo sacralnya dengan menggunakan bedak atau body lotion untuk
mengurangi friksi. Pijatan mendalam diberikan dengan menggunakan tekanan dengan
telapak tangan, buku jari atau benda-benda seperti bola tenis. Sebagian wanita
mungkin akan merasakan pijatan pada abdominal menyenangkan, elusan ringan di
atas seluruh perut dengan menggunakan kedua tangan dan dengan ujung jari
menyentuh symphisis pubis, melintas di atas fundus uteri dan kemudian turun ke
kedua sisi perut. Sebagian mungkin lebih menyukai teknik kedua tangan yang sama
melintasi bagian bawah abdomen dimana rasa nyeri kontraksi uterus biasanya
dirasakan. Wanita juga suka melakukannya sendiri.
5. Perawatan kandung kemih dan perut
Anjurkan ibu untuk
mengosongkan kandung kemihnya secara rutin selama persalinan. Ibu harus
berkemih paling sedikit setiap 2 jam, atau lebih sering jika terasa ingin
berkemih atau jika kandung kemih dirasakan penuh. Periksa kandung kemih pada
saat akan memeriksa denyut jantung janin (lihat / palpasi tepat di atas
simfisis pubis untuk mengetahui apakah kandung kemih penuh. Anjurkan dan
antarkan ibu untuk berkemih di kamar mandi. Jika ibu tidak dapat berjalan ke
kamar mandi, berikan wadah penampung urin. Kandung kemih yang penuh akan
menyebabkan memperlambat turunnya bagian terbawah janin dan mungkin menyebabkan
partus macet, menyebabkan ibu tidak nyaman, meningkatkan risiko perdarahan
pasca persalinan yang disebabkan atonia uteri, mengganggu penatalaksanaan
distosia bahu, meningkatkan risiko infeksi saluran kemih pasca persalinan.
Selama persalinan berlangsung, tidak dianjurkan untuk melakukan kateterisasi
kandung kemih secara rutin. Kateterisasi kandung kemih hanya dilakukan jika kandung
kemih penuh dan ibu tidak dapat berkemih sendiri.
6. Pengipasan
Ibu yang sedang dalam
proses persalinan biasanya banyak mengeluarkan keringat,bahkan pada ruang
persalinan dengan kontrol suhu terbaikpun mereka akan mengeluh berkeringat pada
beberapa waktu tertentu. jika tempat persalinan tidak menggunakan pendingin
akan menyebabkan perasaan tidak nyaman dan sangat menyengsarakan wanita
tersebut. Untuk itu gunakan kipas atau bisa juga bila tidak ada kipas dengan
kertas atau lap yang dapat digunakan sebagai pengganti kipas
C. Kehadiran Seorang Pendamping
Penelitian menunjukan
bukti bahwa kehadiran seorang pendamping pada saat persalinan dapat menimbulkan
efek positif terhadap persalinan dalam arti dapat menurunkan morbiditas,
mengurangi rasa sakit, persalinan yang lebih singkat dan menurunnya persalinan
dengan operasi termasuk bedah besar, selain itu kehadiran seorang pendamping
persalinan dapat memberikan rasa nyaman, aman, semangat, dukungan emosional,
dan dapat membesarkan hati ibu.
Hodneet (2002) dalam
Chapman mengungkapkan bahwa ada beberapa keuntungan dalam dukungan yang
berkesinambungan bagi ibu hamil,antara lain:
a) Berkurangnya kebutuhan analgesia farmakologis dan
lebih sedikit epidural,
b) Berkurangnya kelahiran instrumental,
c) Pembedahan caesar untuk membantu kelahiran menjadi
berkurang,
d) d) Skore apgar < 7
lebih sedikit,
e) Berkurangnya trauma perinatal.
Lebih dari itu menurut
Hodneet pengalaman ibu yang melahirkan dengan dukungan yang berkesinambungan
akan mewujdkan : a) Persalinan yang lebih
baik dari yang diharapkan, b) Pengalaman keseluruhan
yang positif bagi ibu, c) Ibu lebih mungkin
menyusui sendiri pada 6 minggu, d) Depresi lebih kecil
pada 6 minggu, e) Lebih sedikit kesulitan memelihara bayi.
Kehadiran seorang
pendamping memungkinkan ibu bersalin untuk memiliki rasa percaya diri lebih
besar untuk bertanya atau meminta secara langsung atau melalui pendamping
tersebut.
Pendamping persalinan
bisa dilakukan oleh suami, anggota keluarga atau seseorang pilihan ibu yang
berpengalaman dalam proses persalinan, untuk itu seorang bidan harus menghargai
keinginan ibu untuk menghadirkan teman atau saudara yang khusus untuk
menemaninya baik ditemani oleh suami / anggota keluarga atau temannya yang ia
inginkan selama proses persalinan. Bidan harus dapat mengarahkan mereka untuk
melakukan peran aktif dalam mendukung ibu dan mengidentifikasi langkah-langkah
yang mungkin sangat membantu kenyamanan ibu.
Adapun dukungan yang
dapat diberikan oleh pendamping diantaranya adalah : a)Mengusap keringat, b) Menemani / membimbing
jalan-jalan, c) Memberikan minum, d)Merubah posisi, e) Memijat punggung
, kaki atau kepala ibu dan tindakan yang bermanfaat lainnya, f) Menciptakan suasana kekeluargaan dan
rasa nyaman, g) Membantu ibu bernafas pada saat
kontraksi, h) Mengucapkan kata-kata yang membesarkan
hati dan pujian kepada ibu.
D. Pengurangan Rasa
Nyeri
Meskipun sudah dialami
oleh sebagian besar wanita, rasa nyeri saat
melahirkan bersifat unik dan bebeda pada tiap individu, rasa nyeri tersebut
juga memiliki karakteristik tertentu yang sama atau bersifat umum. Pengendalian
rasa nyeri berhubungan dengan keputusan untuk mengimplementasikan atau
memberikan pengendalian nyeri tersebut.
Rasa nyeri pada
persalinan yang dialami oleh wanita pada saat persalinan disebabkan oleh
kontraksi uterus, dilatasi servik dan distensi perineum, pada akhir kala I dan
II dengan peregangan vagina dan dasar panggul untuk mengakomodasi bagian
terendah janin.
Adapun tindakan
pendukung yang dapat diberikan untuk mengurangi rasa nyeri tersebut adalah sbb:
a. Pengaturan posisi
Faktor penting saat
seorang wanita berada dalm persalinan adalah bukan saat ia akhirnya melahirkan
tetapi tetap mampu bergerak dengan gelisah selama persalinan.Mobilisasi membantu
ibu untuk tetap merasa terkendali.
Membiarkan ibu
bersalin untuk memilih posisi persalinan memiliki banyak keuntungan misalnya
kurangnya rasa tak nyaman, kurangnya trauma perineum, lebih mudah meneran dan
posisi juga merupakan salahsatu dasar yang mempengaruhi keutuhan perineum.
Untuk itu ibu bersalin harus diperbolehkan mengambil posisi pilihan mereka
sendiri saat persalinan
Posisi yang diterapkan
saat persalinan harus menghindari terjadinya hipoksia pada janin, menciptakan
pola kontraksi uterus yang efisien, meningkatkan dimendi pelvis, memudahkan
pengamatan janin, memberikan paparan perineum yang baik, menyediakan daerah
yang bersih untuk melahirkan dan merasa nyaman.
Pengaturan posisi
melibatkan juga penempatan bantal,wanita bersalin memerlukan bantal di bawah
kepalanya,hal ini dapat meningkatkan relaksasi,mengurangi tekanan otot dan
mengeliminasi titik-titik takanan.beberapa hal di bawah ini juga dapat
mengurangi rasa nyeri pada ibu,diantaranya adalah anjurkan ibu untuk mencoba posisi posisi yang nyaman bagi dirinya, Ibu boleh berjalan,berdiri,duduk atau
jongkok,berbaring miring atau merangkak. Jangan menempatkan ibu pada posisi terlentang→supine hypotensi sindrome
b. Relaksasi dan latihan pernapasan
ada 3 latihan relaksasi diantaranya adalah relaksasi progresip
yaitu dengan cara mengeraskan satu grup otot (tangan,lengan,kaki,muka) dengan
sengaja sekeras mungkin dan kemudian merilekannya selembut mungkin, relaksasi terkontrol yaitu dengan cara mengeraskan satu
grup otot dan satu grup erelaksasikan bagian sisi yang berlawanan.Sebagai
contoh lengan kiri dikuatkan,lengan kanan rilek dan bernapas dalam dengan cara rileks saewaktu ada his dengan cara meminta ibu
untuk menarik napas panjang,tahan napas sebentar kemudian dilepaskan dengan
cara meniup sewaktru ada his, tetapi hal tersebut sudah tidak dianjurkan lagi
sekarng ibu diajurkan untuk bernafas seperti biasa dan meneran pad saat ibu
merasakan dorongan.
Hypnobirthing adalah
suatu bentuk terapi alternatif yang secara holistik membantu ibu untuk rileks,
tenang, dan tetap dalam keadaan sadar sepenuhnya. Hypnobirthing adalah salah
satu cabang dari Hypnosis. Hypnosis telah diakui oleh WHO sebagai terapi
alternatif di luar Ilmu Kedokteran Barat yang sah.
Hypnobirthing
dilakukan oleh ibu dan pasangannya dalam keadaan relaksasi mendalam. Setelah
masuk dalam keadaan relaksasi mendalam, dilakukanlah suatu penanaman sugesti ke
otak mengenai hal-hal positif saat proses persalinan, misalnya bahwa proses
persalinan itu tidak menyakitkan. Pada praktiknya, sang ibu diajarkan untuk
memasukkan kata-kata positif ke dalam dirinya. Sang suami juga diharapkan ikut
menanamkan kata-kata positif kepada istrinya. Pada awalnya ibu akan dibantu
oleh terapis dalam prosesnya, selanjutnya ibu tersebut bisa melakukannya sendiri
atau dengan bersama suami di rumah. Hypnobirthing dapat juga dilakukan dengan
alat bantu CD (Compact Disc) rekaman suara sugesti.
1. Prinsip dasar metode hypnobirthing :
a) Pikiran mempengaruhi seluruh tubuh. Segala sesuatu yang dilakukan tubuh ditentukan
oleh pikiran. Oleh sebab itu ketika ditanamkan suatu pandangan bahwa proses
persalinan adalah suatu proses alami yang tidak menyebabkan rasa nyeri
sedemikian hebatnya, maka tubuh akan mengekspresikan hanya sedikit rasa nyeri
saat persalinan.
b) Rasa nyeri menghalangi proses persalinan.
c) Endorfin adalah pembunuh rasa nyeri alami yang terdapat dalam tubuh. Ini
bisa dihasilkan ketika tubuh dalam keadaan relaksasi.
2. Keuntungan hypnobirthing:
a) Kondisi tenang selama kehamilan akan direkam oleh janin & membentuk
kepribadian serta kecerdasan sejak di dalam rahim
b) Mengurangi rasa mual, muntah, dan pusing
c) Menciptakan keadaan yang seimbang sehingga pertumbuhan fisik dan psikis
bayi lebih sehat
d) Memperlancar jalannya proses persalinan dan meminimalkan rasa sakit
e) Meningkatkan produksi ASI
f) Dapat lebih mengontrol emosi dan perasaan
g) Mencegah kelelahan yang berlebih saat
proses persalinan
c. Usapan di punggung / abdominal
Jika ibu suka,lakukan
pijatan / masase dipunggung atau mengusap perut dengan lembut.Hal ini dapat memberikan dukungan dan kenyamanan pada
ibu bersalin sehingga akan mengurangi rasa sakit
d. Pengosongan kandung kemih
Sarankan ibu untuk
sesering mungkin untuk berkemih.Kandung kemih yang kosong akan menyebabkan
nyeri pada bagian abdominal juga menyebabkan sulit turunnya bagian terendah
dari janin
E. Penerimaan Terhadap Perilaku dan Tingkah lakunya
Pada persalinan yang
kuat, ibu biasanya lebih terpusat dan menarik diri daripada mengobrol dengan
orang lain, ia digambarkan telah menjadi dirinya sendiri. Ketika persalinan
semakin kuat, ibu menjadi kurang mobilitas, memegang sesuatu saat kontraksi
atau berdiri mengangkang dan menggerakan pinggulnya.
Ketika persalinan ibu
semakin maju, ia akan menutup matanya dan pernafasnnya berat dan lebih
terkontrol (Burvill, 2002, dalam Chapman, 2006). Ia akan mengerang dan kadang
berteriak selama kontraksi yang nyeri, ibu sering terlihat menekuk jari kakinya
saat kontraksi memuncak. Sebagai seorang bidan yang dapat dilakukan adalah
hanya menyemangatinya dan bukan memarahinya.
Memarahi ibu bersalin
bukanlah solusi, tetapi merupakan masalah baru yang akan mengganggu kepercayaan
pasien terhadap bidan. Konsekuensinya adalah ibu akan merasa tegang selama
persalinan berlangsung. Lain halnya bila bidan menyemangati ibu, maka suasana
yang akan terbangun adalah sikap saling percaya dan optimis bahwa persalinan
akan berjalan dengan lancar.
Beberapa ibu mungkin
berteriak pada puncak kontraksi dan ada pula yang berusaha untuk dimana ada juga yang menangis. Itu semua
merupakan tingkah laku yang pada saat itu hanya dapat dilakukannya. Sebagai seorang bidan yang dapat dilakukan adalah
hanya menyemangatinya dan bukan memarahinya.Penerimaan akan tingkah lakunya dan
sikap juga kepercayaannya, apapun yang dia lakukan merupakanhal terbaik yang
mampu dia lakukan pada saat itu
F. Informasi dan
Kepastian tentang Hasil Persalinan yang Aman
Setiap ibu membutuhkan
informasi tentang kemajuan persalinannya sehingga mampu mengambil
keputusan dan ia perlu diyakinkan bahwa kemajuan persalinannya normal. Tanpa
disadari bahwa kata-kata mempunyai pengaruh yang sangat kuat, baik positif
maupun negatif.
Setiap ibu bersalin
selalu ingin mengetahui apa yang terjadi pada tubuhnya yang meliputi:
a Penjelasan tentang proses dan perkembangan persalinan. Wanita yang telah
siap mempunyai anak biasanya mengetahui proses-proses persalinan dan merasa
ingin diinformasikan mengenai perkembangannya, sedangkan pada ibu yang belum
siap biasanya mereka ingin mengetahiu apa saja yang sedang terjadi dalam
tubuhnya
b Penjelasan semua hasil pemeriksaan. Semua hasil pemeriksaan harus
dijelaskan pada ibu tersebut,hal ini akan mengurangi kebingungan pada ibu. Dan
ingat setiap tindakan yang akan kita lakukan harus memperoleh persetujuan
sebelum melakukan prosedur
c Penjelasan tentang prosedur dan adanya pembatasan. Hal ini memungkinkan ibu
bersalin merasa aman dan dapat mengatasinya secara efektif. Ibu tersebut
haruslah menyadari prosedur tersebut sebagai salah satu yang dia perlukan dan
yang akan membantunya dan juga tentang keterbatasan prosedur tersebut
Suami dan keluarga harus diberi informasi selengkapnya
tentang kemajuan persalinan dan perkembangannya selama proses persalinan.
Setiap pengobatan atau intervensi yang mungkin dan akan dilakukan harus
dijelaskan terlebih dahulu. Ibu dan suaminya dilibatkan dalam pengambilan
keputusan.
G. Asuhan Sayang Ibu sebagai Kebutuhan
Dasar dalam Persalinan
Persalinan adalah
proses yang fisiologis dan merupakan kejadian yang menakjubkan bagi seorang ibu
dan keluarga. Penatalaksanaan yang terampil dan handal dari bidan serta
dukungan yang terus-menerus dengan menghasilkan persalinan yang sehat dan memuaskan
dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan. Sebagai bidan, ibu akan
mengandalkan pengetahuan, keterampilan dan pengambilan keputusan dari apa yang
dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk :
a Mendukung ibu dan keluarga baik secara fisik dan emosional
selama persalinan dan kelahiran.
b Mencegah membuat diagnosa yang tidak tepat, deteksi
dini dan penanganan
komplikasi selama persalinan dan kelahiran.
komplikasi selama persalinan dan kelahiran.
c Merujuk ke fasilitas yang lebih lengkap bila
terdeteksi komplikasi.
d Memberikan asuhan yang akurat dengan meminimalkan
intervensi.
e Pencegahan infeksi yang aman untuk memperkecil resiko.
f Pemberitahuan kepada ibu dan keluarga bila akan
dilakukan tindakan dan terjadi penyulit.
g Memberikan asuhan bayi baru lahir secara tepat.
h Pemberian ASI sedini mungkin.
Kebutuhan dasar selama
persalinan tidak terlepas dengan asuhan yang diberikan bidan. Asuhan kebidanan
yang diberikan, hendaknya asuhan yang sayang ibu dan bayi. Asuhan yang sayang
ibu ini akan memberikan perasaan aman dan nyaman selama persalinan dan
kelahiran.
1 Konsep Asuhan Sayang Ibu
Konsep asuhan sayang
ibu menurut Pusdiknakes, 2003 adalah sebagai berikut:
a Asuhan yang aman berdasarkan evidence based dan ikut meningkatkan kelangsungan
hidup ibu. Pemberian asuhan harus saling menghargai budaya, kepercayaan,
menjaga privasi, memenuhi kebutuhan dan keinginan ibu.
b Asuhan sayang ibu memberikan rasa nyaman dan aman
selama proses persalinan, menghargai kebiasaan budaya, praktik keagamaan dan
kepercayaan dengan melibatkan ibu dan keluarga dalam pengambilan keputusan.
c Asuhan sayang ibu menghormati kenyataan bahwa
kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah dan tidak perlu intervensi
tanpa adanya komplikasi.
d Asuhan sayang ibu berpusat pada ibu, bukan pada
petugas kesehatan.
e Asuhan sayang ibu menjamin ibu dan keluarganya dengan
memberitahu tentang apa yang terjadi dan apa yang bisa diharapkan.
Badan Coalition Of
Improving Maternity Services (CIMS) melahirkan Safe Motherhood Intiative
pada tahun 1987. CIMS merumuskan sepuluh langkah asuhan sayang ibu sebagai
berikut:
a Menawarkan adanya pendampingan saat melahirkan untuk
mendapatkan dukungan
emosional dan fisik
secara berkesinambungan.
b Memberi informasi mengenai praktek kebidanan, termasuk
intervensi dan hasil asuhan.
c Memberi asuhan yang peka dan responsif dengan
kepercayaan, nilai dan adat istiadat.
d Memberikan kebebasan bagi ibu yang akan bersalin untuk
memilih posisi persalinan
yang nyaman bagi ibu.
e. Merumuskan kebijakan dan prosedur yang jelas untuk
pemberian asuhan yang
berkesinambungan.
f. Tidak rutin menggunakan praktek dan prosedur yang
tidak didukung oleh penelitian
ilmiah tentang manfaatnya, seperti:
pencukuran, enema, pemberian cairan intervena,
menunda kebutuhan gizi, merobek selaput
ketuban, pemantauan janin secara elektronik.
g. Mengajarkan pada pemberi asuhan dalam metode
meringankan rasa nyeri dengan/ tanpa
obat-obatan.
h. Mendorong semua ibu untuk memberi ASI dan mengasuh bayinya secara mandiri.
i. Menganjurkan tidak menyunat bayi baru lahir jika bukan karena kewajiban agama.
j. Berupaya untuk mempromosikan pemberian ASI dengan baik.
h. Mendorong semua ibu untuk memberi ASI dan mengasuh bayinya secara mandiri.
i. Menganjurkan tidak menyunat bayi baru lahir jika bukan karena kewajiban agama.
j. Berupaya untuk mempromosikan pemberian ASI dengan baik.
2 Prinsip Umum Sayang Ibu
Prinsip-prinsip sayang
ibu adalah sebagai berikut: a) Memahami bahwa
kelahiran merupakan proses alami dan fisiologis, b) Menggunakan cara-cara yang sederhana dan tidak
melakukan intervensi tanpa ada indikasi, c) Memberikan rasa aman, berdasarkan fakta dan
memberi kontribusi pada keselamatan jiwa ibu, d) Asuhan yang diberikan berpusat pada ibu, e) Menjaga privasi serta kerahasiaan ibu, f) Membantu ibu agar merasa aman, nyaman dan
didukung secara emosional, g) Memastikan ibu mendapat informasi,
penjelasan dan konseling yang cukup, h) Mendukung ibu dan keluarga untuk
berperan aktif dalam pengambilan keputusan, i) Menghormati praktek-praktek adat dan keyakinan
agama, j) Memantau kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual dan sosial ibu/
keluarganya selama kehamilan, persalinan dan nifas., k) Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit.
3 Asuhan Sayang Ibu Selama Persalinan
Menurut Pusdiknakes
(2003), upaya penerapan asuhan sayang ibu selama proses persalinan meliputi
kegiatan:
a Memanggil ibu sesuai nama panggilan sehingga akan ada
perasaan dekat dengan bidan.
b Meminta ijin dan menjelaskan prosedur tindakan yang
akan dilakukan bidan dalam
pemberian asuhan.
c. Bidan memberikan penjelasan tentang gambaran proses
persalinan yang akan dihadapi ibu dan keluarga.
d. Memberikan informasi dan menjawab pertanyaan dari ibu
dan keluarga sehubungan dengan proses persalinan.
e. Mendengarkan dan menanggapi keluhan ibu dan keluarga
selama proses persalinan.
f. Menyiapkan rencana rujukan atau kolaborasi dengan
dokter spesialis apabila terjadi
kegawatdaruratan
kebidanan.
g. Memberikan dukungan mental, memberikan rasa percaya
diri kepada ibu, serta berusaha memberi rasa nyaman dan aman.
h. Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan
baik meliputi sarana dan prasarana
pertolongan
persalinan.
i. Menganjurkan suami dan keluarga untuk mendampingi ibu
selama proses persalinan.
j. Membimbing suami dan keluarga tentang cara
memperhatikan dan mendukung ibu
selama proses persalinan dan kelahiran bayi, seperti: memberikan makan dan
minum, memijit punggung ibu, membantu mengganti posisi ibu, membimbing
relaksasi dan mengingatkan untuk berdoa.
selama proses persalinan dan kelahiran bayi, seperti: memberikan makan dan
minum, memijit punggung ibu, membantu mengganti posisi ibu, membimbing
relaksasi dan mengingatkan untuk berdoa.
k. Bidan melakukan tindakan pencegahan infeksi.
l. Menghargai privasi ibu dengan menjaga semua
kerahasiaan.
m. Membimbing dan menganjurkan ibu untuk mencoba posisi
selama persalinan yang
nyaman dan aman.
nyaman dan aman.
n. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak
kontraksi.
o. Menghargai dan memperbolehkan praktek-praktek
tradisional yang tidak merugikan.
p. Menghindari tindakan yang berlebihan dan membahayakan.
q. Memberi kesempatan ibu untuk memeluk bayi segera
setelah lahir dalam waktu 1
jam setelah persalinan.
jam setelah persalinan.
r. Membantu ibu memulai pemberian ASI dalam waktu 1 jam
pertama setelah
kelahiran bayi dengan membimbing ibu membersihkan payudara, posisi menyusui
yang benar dan penyuluhan tentang manfaat ASI.
kelahiran bayi dengan membimbing ibu membersihkan payudara, posisi menyusui
yang benar dan penyuluhan tentang manfaat ASI.
H. Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses
Persalinan
Asuhan sayang ibu
membantu ibu dan keluarganya untuk merasa aman dan nyaman selama proses
persalinan. Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai
budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu (Depkes, 2004). Cara yang paling
mudah untuk membayangkan asuhan sayang ibu adalah dengan menanyakan pada diri
kita sendiri, “Seperti inikah asuhan yang ingin saya dapatkan?” atau “Apakah
asuhan seperti ini, yang saya inginkan untuk keluarga saya yang sedang hamil?”.
Asuhan sayang ibu seharusnya diberikan pada tiap kala selama persalinan,
misalnya :
a Kala I
Kala I adalah suatu
kala dimana dimulai dari timbulnya his sampai pembukaan lengkap. Asuhan yang
dapat dilakukan pada ibu adalah :
1) Memberikan dukungan emosional.
2) Pendampingan anggota keluarga selama proses persalinan
sampai kelahiran bayinya.
3) Menghargai keinginan ibu untuk memilih pendamping
selama persalinan.
4) Peran aktif anggota keluarga selama persalinan dengan
cara :
a) Mengucapkan kata-kata yang membesarkan hati dan memuji
ibu.
b) Membantu ibu bernafas dengan benar saat kontraksi.
c) Melakukan massage pada tubuh ibu dengan lembut.
d) Menyeka wajah ibu dengan lembut menggunakan kain.
e) Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa aman.
5) Mengatur posisi ibu sehingga terasa nyaman.
6) Memberikan cairan nutrisi dan hidrasi – Memberikan
kecukupan energi dan mencegah
dehidrasi. Oleh karena dehidrasi menyebabkan kontraksi tidak teratur dan kurang
efektif.
dehidrasi. Oleh karena dehidrasi menyebabkan kontraksi tidak teratur dan kurang
efektif.
7) Memberikan keleluasaan untuk menggunakan kamar mandi
secara teratur dan spontan –
Kandung kemih penuh menyebabkan gangguan kemajuan persalinan dan menghambat
turunnya kepala; menyebabkan ibu tidak nyaman; meningkatkan resiko perdarahan
pasca persalinan; mengganggu penatalaksanaan distosia bahu; meningkatkan resiko
infeksi saluran kemih pasca persalinan.
Kandung kemih penuh menyebabkan gangguan kemajuan persalinan dan menghambat
turunnya kepala; menyebabkan ibu tidak nyaman; meningkatkan resiko perdarahan
pasca persalinan; mengganggu penatalaksanaan distosia bahu; meningkatkan resiko
infeksi saluran kemih pasca persalinan.
8) Pencegahan infeksi – Tujuan dari pencegahan infeksi
adalah untuk mewujudkan
persalinan yang bersih dan aman bagi ibu dan bayi; menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi baru lahir.
persalinan yang bersih dan aman bagi ibu dan bayi; menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi baru lahir.
b. Kala II
Kala II adalah kala
dimana dimulai dari pembukaan lengkap serviks sampai keluarnya
bayi. Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu adalah :
1 Pendampingan ibu selama proses persalinan sampai
kelahiran bayinya oleh suami dan
anggota keluarga yang lain.
anggota keluarga yang lain.
2 Keterlibatan anggota keluarga dalam memberikan asuhan
antara lain :
a) Membantu ibu untuk berganti posisi.
b) Melakukan rangsangan taktil
c) Memberikan makanan dan minuman.
d) Menjadi teman bicara/ pendengar yang baik.
e) Memberikan dukungan dan semangat selama persalinan
sampai kelahiran bayinya.
3 Keterlibatan penolong persalinan selama proses
persalinan & kelahiran – dengan
cara : (a) Memberikan dukungan dan semangat kepada ibu dan keluarga. (b)
Menjelaskan tahapan dan kemajuan persalinan. (c) Melakukan pendampingan selama
proses persalinan dan kelahiran.
cara : (a) Memberikan dukungan dan semangat kepada ibu dan keluarga. (b)
Menjelaskan tahapan dan kemajuan persalinan. (c) Melakukan pendampingan selama
proses persalinan dan kelahiran.
4 Membuat hati ibu merasa tenteram selama kala II
persalinan – dengan cara memberikan bimbingan dan menawarkan bantuan kepada
ibu.
5 Menganjurkan ibu meneran bila ada dorongan kuat dan
spontan umtuk meneran – dengan
cara memberikan kesempatan istirahat sewaktu tidak ada his.
cara memberikan kesempatan istirahat sewaktu tidak ada his.
6 Mencukupi asupan makan dan minum selama kala II.
7 Memberika rasa aman dan nyaman dengan cara :
a Mengurangi perasaan tegang.
b Membantu kelancaran proses persalinan dan kelahiran
bayi.
c Memberikan penjelasan tentang cara dan tujuan setiap
tindakan penolong.
d Menjawab pertanyaan ibu.
e Menjelaskan apa yang dialami ibu dan bayinya.
f Memberitahu hasil pemeriksaan.
8 Pencegahan infeksi pada kala II dengan membersihkan
vulva dan perineum ibu.
9 Membantu ibu mengosongkan kandung kemih secara
spontan.
c. Kala III
Kala III adalah kala
dimana dimulai dari keluarnya bayi sampai plasenta lahir. Asuhan yang dapat
dilakukan pada ibu adalah :
1 Memberikan kesempatan kepada ibu untuk memeluk bayinya
dan menyusui segera.
2 Memberitahu setiap tindakan yang akan dilakukan.
3 Pencegahan infeksi pada kala III.
4 Memantau keadaan ibu (tanda vital, kontraksi,
perdarahan).
5 Melakukan kolaborasi/ rujukan bila terjadi
kegawatdaruratan.
6 Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi.
7 Memberikan motivasi dan pendampingan selama kala III.
d. Kala IV
Adalah kala dimana 1-2
jam setelah lahirnya plasenta. Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu adalah :
1 Memastikan tanda vital, kontraksi uterus, perdarahan
dalam keadaan normal.
2 Membantu ibu untuk berkemih.
3 Mengajarkan ibu dan keluarganya tentang cara menilai
kontraksi dan melakukan
massase uterus.
massase uterus.
4 Menyelesaikan asuhan awal bagi bayi baru lahir.
5 Mengajarkan ibu dan keluarganya ttg tanda-tanda bahaya
post partum sepertiperdarahan, demam, bau busuk dari vagina, pusing, lemas,
penyulit dalam menyusui bayinya dan terjadi kontraksi hebat.
6 Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi.
7 Pendampingan pada ibu selama kala IV
8 Nutrisi dan dukungan emosional.
BAB III
PENUTUP
A Simpulan
Kebutuhan dasar ibu bersalin adalah: a) Asuhan Tubuh
dan Fisik , b) Kehadiran seorang pendamping, c) Pengurangan Rasa Nyeri ,d)
Penerimaan terhadap sikap dan perilakunya, dan e) Informasi dan kepastian
tentang hasil persalinan yang aman.
Asuhan fisik dan psikologis sangat diperlukan dalam
proses persalinan, Seluruh bidan harus mempunyai kemampuan untuk memberikan asuhan
sayang ibu dalam proses persalinan, asuhan tersebut meliputi kebersihan dan
kenyamanan, posisi, kontak fisik, pijatan dan perawatan kantung kemih dan
perut. Dalam persalinan kehadiran seorang pendampingsangatlah penting karena dapat menimbulkan efek
positif terhadap persalinan dalam arti dapat menurunkan morbiditas, mengurangi
rasa sakit, persalinan yang lebih singkat dan menurunnya persalinan dengan
operasi termasuk bedah besar, selain itu kehadiran seorang pendamping
persalinan dapat memberikan rasa nyaman, aman, semangat, dukungan emosional,
dan dapat membesarkan hati ibu.
Setiap wanita normal akan merasa sakit pada saat
persalinan, adapun tindakan yang dilakukan untuk menurangi rasa sakit, yaitu
pengaturan posisi, relaksasi atau latihan pernapasan, usapan di punggung atau
abdominal dan pengosongan kantung kemih
makasih.... ini materinya langkap kak.... kalau bisa postingan tentang asuhan persalinan yang lain ya kak...
BalasHapus