Diagnosis Kehamilan
Masa kehamilan dimulai
dari konsepsi sampai
lahirnya janin, adalah
kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan dibagi
menjadi tiga triwulan, triwulan I dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu, triwulan II
dari 12 sampai 28 minggu dan triwulan III dari 28 sampai 40 minggu.
Diagnosis kehamilan dapat
ditegakkan dengan riwayat kesehatan dan pemeriksaan klinis
berdasarkan tanda dan gejala kehamilan.
Tanda dan Gejala Kehamilan
1. Tanda mungkin hamil
2. Tanda tidak pasti hamil
3. Tanda pasti hamil
I. Tanda Mungkin
Hamil
a. Amenorhea
– Wanita tidak
datang menstruasi 2 bulan berturut-turut.
b. Nausea (mual) dan emesis (muntah) -Umumnya terjadi pada wanita hamil muda
umur 6-8 minggu. Mual-mual pada
pagi hari disebut morning sickness. Akibat dari pengaruh hormon progesteron dan estrogen sehingga pengeluaran asam
lambung berlebihan.
c. Mastodynia
– Payudara terasa nyeri dan kencang disebabkan payudara membesar
karena pengaruh hormon estrogen pada ductus mammae dan progesteron pada
alveoli.
d. Quickening –
Perasaan gerakan janin pada minggu ke 18 atau minggu 20 (primigravida)
dan umur 14 atau 16 minggu pada multi gravida.
Gerakan janin pertama
kali dapat digunakan untuk menentukan umur kehamilan.
e. Miksi – Wanita hamil trimester I dan
III sering merasakan sering kencing karena uterus yang gravid mendesak vesica
urinaria.
f. Konstipasi – Kesulitan buang air besar karena pengaruh hormon progesteron yang
menghambat peristaltik usus dan karena perubahan pola
makan.
g. Weight gain –
Pertambahan berat badan ibu tidak selalu berbanding lurus dengan
pertambahan berat janin. Pertambahan berat badan ibu
ada artinya setelah umur 20 minggu.Umumnya pertambahan berat badan normal selama kehamilan adalah
8-14 kg.
h. Fatigue –
Perasaan lelah pada ibu hamil sulit diterangkan, namun kerja jantung dirasakan
lebih berat pada umur 32 minggu.
i. Nail sign –
Umumnya umur 6 minggu wanita hamil mengeluh
ujung kuku lunak dan
lebih tipis.
j. Mengidam –
Ingin makanan atau
minuman tertentu. Hal ini terjadi pada bulan-bulan pertama.
k. Sinkope
(pingsan) – Adanya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) sehingga menyebabkan
iskemik susunan saraf pusat.
l. Pigmentasi
kulit – Pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, sering dijumpai pada muka (chloasma
gravidarum), dinding perut (striae gravidarum = suatu perubahan warna
seperti jaringan parut), leher dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu menonjol,
kelenjar montgomery menonjol, pembuluh darah menifes).
m. Epulis –
Hipertropi papilla ginggivae (gusi berdarah).
n. Varises –
Pemekaran vena-vena, dapat terjadi pada kaki, betis
dan vulva. Biasanya
dijumpai pada triwulan akhir.
II. Tanda Tidak
Pasti Hamil
a. Perut membesar
b. Uterus membesar,
sesuai dengan umur kehamilan.
c. Tanda
Chadwicks, mukosa vagina berwarna kebiruan karena hipervaskularisasi hormon estrogen.
d. Discharge,
lebih banyak dirasakan wanita hamil.
Ini pengaruh hormon estrogen dan progesteron.
e. Tanda Goodell,
portio teraba melunak.
f. Tanda Hegar,
isthmus uteri teraba
lebih panjang dan lunak.
g. Tanda
Piscaseck, pembesaran dan pelunakan pada tempat implantasi.
Biasannya ditemukan saat umur 10 minggu.
h. Teraba
ballotement (tanda ada benda mengapung/ melayang dalam cairan), pada umur 16-20 minggu.
i. Kontraksi Braxton Hicks, kontraksi uterus (perut terasa kencang) tetapi tidak
disertai rasa nyeri.
j. Reaksi kehamilan positif
III. Tanda Pasti
Hamil
a. Adanya
gerakan janin yang
dapat dilihat, dirasakan dan diraba serta ditemukan bagian-bagian janin.
b. Terdengar denyut jantung janin secara auskultasi – Dapat
didengar dengan stetoscop monoculer laenec, doppler, alat kardiotograf dan
dilihat pada USG.
c. Terlihat tulang-tulang janin pada foto rontgen – rongten
sudah tidak disarankan.
IV. Differential
Diagnosa Kehamilan
a. Pseudosiesis
– Terdapat amenorea, perut membesar, uterus sebesar biasa, tanda kehamilan negatif.
b. Mioma uteri – Perut membesar, rahim membesar teraba padat kadang
berbenjol-benjol, tanda kehamilan negatif, perdarahan banyak
saat menstruasi.
c. Kistoma
ovarii – Mungkin ada menopause, perut membesar tapi pada periksa dalam uterus sebesar biasa, tanda kehamilan negatif,
lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan.
d. Retensio
urine – Uterus sebesar
biasa, tanda kehamilan dan
reaksi kehamilan negatif.
e. Menopause – Terdapat amenorea,
umur wanita kira-kira
diatas 43 tahun, uterus sebesar biasa, tanda dan reaksi kehamilan negatif.
f. Hematometra –
Terdapat amenorea yang dapat melampaui umur kehamilan, perut terasa sakit setiap bulan, terjadi
penumpukan darah dalam rahim, reaksi kehamilan negatif.
Hal ini disebabkan oleh himen imperforata.
Tabel
Perbandingan Antara Primipara Dan Multipara
|
||
Bagian
|
Primipara
|
Multipara
|
Perut
|
Tegang
|
Longgar,
terdapat striae
|
Pusat
|
Menonjol
|
Dapat datar
|
Rahim
|
Tegang
|
Agak lunak
|
Payudara
|
Tegang,
tegak
|
Menggantung,
agak lunak, terdapat striae
|
Labia
|
Bersatu
|
Agak
terbuka
|
Himen
|
Koyak
beberapa tempat
|
Karankula
himenalis
|
Vagina
|
Sempit
dengan rugae utuh
|
Lebar, rugae berkurang
|
Serviks
|
Licin, lunak, tertutup
|
Sedikit
terbuka, teraba bekas robekan persalinan
|
Pembukaan
|
Mendatar
lalu membuka
|
Membuka dan
mendatar
|
Perineum
|
Masih utuh
|
Bekas
luka episiotomi
|
Referensi
Manuaba, IBG,
1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan,
Dan Keluarga Berencana Untuk Bidan. EGC. Jakarta.
Mochtar, 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. EGC. Jakarta.
Pusdiknakes, 2001. Buku 2 Asuhan Antenatal.
Sarwono, 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.
Scott, J. 2002. Buku Saku Obstetri Ginekologi. Jakarta: Widya Medika.
Image, myfertilitycare.com
Mochtar, 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. EGC. Jakarta.
Pusdiknakes, 2001. Buku 2 Asuhan Antenatal.
Sarwono, 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.
Scott, J. 2002. Buku Saku Obstetri Ginekologi. Jakarta: Widya Medika.
Image, myfertilitycare.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Your CommEnT........