BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Metode Mukosa Serviks (Cervical Mucus
Method Or Ovulasi Billings)
Metode mukosa serviks atau metode ovulasi
billings/MOB ini
dikembangkan oleh Drs. John, Evelyn Billings dan Fr Maurice Catarinich di
Melbourne, Australia dan kemudian menyebar ke seluruh dunia. Metode ini tidak
menggunakan obat atau alat, sehingga dapat diterima oleh pasangan taat agama
dan budaya yang berpantang dengan kontrasepsi
modern.
Metode mukosa serviks atau metode ovulasi
merupakan metode keluarga berencana alamiah (KBA) dengan cara
mengenali masa subur dari siklus
menstruasi dengan mengamati lendir
serviks dan perubahan rasa pada vulva menjelang hari-hari ovulasi.
Metode
Lendir Serviks atau lebih dikenal sebagai Metode Ovulasi Billings/MOB atau
metode dua hari mukosa serviks dan metode Simtomtermal adalah yang paling
efektif. Cara yang kurang efektif misalnya Sistem Kalender atau pantang berkala
dan Metode Suhu Basal yang sudah tidak diajarkan lagi oleh pengajar KBA. Hal
ini disebabkan oleh kegagalan yang cukup tinggi (>20%) dan waktu pantang
yang lebih lama. Lagi pula sudah ada cara lain yang lebih efektif dan masa
pantang lebih singkat.
Direkomendasikan oleh Amos Grunebaum, MD,
FertileCM adalah suplemen untuk meningkatkan produksi cervical mucus (CM) =
lendir serviks, cairan tubuh sentral yang berperan untuk pembuahan dan
kehamilan. Lendir serviks memainkan sejumlah peran dalam kesuburan, menyediakan
medium yang kondusif bagi sperma untuk bertahan hidup dalam rahim untuk menuju
sel telur, dan setelah pembuahan terjadi, mendukung sekresi endometrium untuk
memperkuat lapisan rahim, yang keduanya dapat memperbesar kemungkinan suksesnya
kehamilan. FertileCM meningkatkan kesehatan rahim wanita secara keseluruhan.
Lendir serviks yang subur selama
ovulasi adalah penting untuk terjadinya kehamilan, membantu memproteksi dan
menutrisi sprema dan memfasilitasi pergerakan sperma didalam rahim menuju tuba
falopi di mana pembuahan telur akan berlangsung.
Agar pembuahan terjadi, sperma harus
berenang melewati leher rahim selama kurang lebih 7 jam untuk mencapai saluran
sel telur dimana pembuahan terjadi. Bahan alami didalam FertileCM menjamin
kesehatan produksi lendir leher rahim, memastikan keseimbangan hormon pH
didalam lingkungan rahim yang kondusif untuk pembuahan.
Esensi Metode Mukosa Serviks
Lendir/mukosa
seviks adalah lendir yang dihasilkan oleh aktivitas
biosintesis sel sekretori serviks dan mengandung tiga komponen
penting yaitu:
Lendir/mukosa
serviks
ini tidak hanya dihasilkan oleh sel leher rahim
tetapi juga oleh sel-sel vagina. Dalam vagina, terdapat sel intermediet yang mampu berperan terhadap
adanya lendir pada masa subur/ovulasi.
Ovulasi
adalah pelepasan sel telur/ovum yang matang dari ovarium/indung telur.
Pada saat menjelang ovulasi, lendir leher rahim
akan mengalir dari vagina
bila wanita
sedang berdiri
atau berjalan. Ovulasi
hanya terjadi pada satu hari di setiap siklus dan sel telur
akan hidup 12-24 jam, kecuali dibuahi sel sperma. Oleh karena itu,
lendir pada masa subur berperan menjaga kelangsungan hidup sperma selama 3-5 hari.
Pengamatan lendir
serviks dapat dilakukan dengan:
Pada
malam harinya, hasil pengamatan ini
harus dicatat. Catatan ini akan menunjukkan pola kesuburan dan pola
ketidaksuburan.
Pola Subur
adalah pola yang terus berubah, sedangkan Pola Dasar Tidak Subur adalah pola yang
sama sekali tidak berubah. Kedua pola ini mengikuti hormon yang mengontrol
kelangsungan hidup sperma
dan konsepsi/pembuahan.
Dengan demikian akan memberikan informasi yang bisa diandalkan untuk mendapatkan atau menunda kehamilan.
Secara ringkas, lendir serviks
berfungsi:
- Memfasilitasi pergerakan sperma dalam vagina,
cervix dan uterus menuju tuba falopi.
- Memberi asupan nutrisi dan melindungi sperma
didalam rahim.
- Membantu menetralkan keasaman di vagina pada masa
paling subur wanita.
- Membantu dalam mencegah infeksi di dalam vagina
- Memfasilitasi gerakan sperma sehingga pembuahan
dapat berlangsung
Perubahan
siklis dari lendir serviks yang terjadi kerena perubahan kadar estrogen. Lendir
serviks yang diatur oleh hormon estrogen dan progesterone ikut berperan dalam
reproduksi. Pada tiap siklus haid di produksi 2 macam lendir serviks oleh
sel-sel serviks, yaitu :
1.
Lendir Tipe-E (Estrogenik)
a. Di
produksi pada fase akhir pra-ovulasi dan fase ovulasi.
b. Sifat-sifat:
-
Banyak, tipis, seperti air (jernih) dan
viskositas rendah.
-
Spinnbarkeit (elastisitas) besar.
Spinnbarkeit : sampai seberapa jauh lendir dapat diregangkan sebelum putus.
-
Bila dikeringkan terjadi bentuk seperti
daun pakis (fernlike patterns, ferning, arborization).
c. Spermatozoa
dapat “menembus” lendir ini.
2.
Lendir Type-G (Gestagenik)
a. Diproduksi
pada fase awal pra-ovulasi dan setelah ovulasi.
b. Sifat-sifat
-
Kental
-
Viskositas tinggi
-
Keruh (opaque).
c. Dibuat
karena peningkatan kadar progesterone.
d. Spermatozoa
tidak dapat menembus lendir ini. (Depkes, 2004)
Ciri-ciri
Lendir Serviks pada berbagai fase dari siklus haid (30 hari)
a) Fase
1 :
-
Haid
-
Hari 1-5
-
Lendir dapat ada atau tidak, dan
“tertutup” oleh darah haid.
-
Perasaan wanita : basah dan licin (lubrikatif).
b) Fase
2 :
-
Pasca haid
-
Hari 6-10
-
Tidak ada lendir atau hanya sedikit
sekali
-
Perasaan wanita : kering.
c) Fase
3 :
-
Awal pra-ovulasi.
-
Hari 11-13
-
Lendir keruh, kuning atau putih, dan
liat.
-
Perasaan wanita : liat dan / atau
lembab.
d) Fase
4 :
-
Segera sebelum, pada saat dan sesudah
ovulasi.
-
Hari 14-17.
-
Lendir bersifat jernih, licin, basah,
dapat diregangkan.
-
Dengan konsistensi seperti putih telur.
-
Hari terakhir dari fase ini dikenal
sebagai “gejala-puncak” (peak symptom).
-
Perasaan wanita : lubrikatif dan atau
basah.
e) Pasca-ovulasi.
-
Hari 18-21.
-
Lendir sedikit, keruh, dan liat.
-
Perasaan wanita : liat / atau lembab.
f) Fase
6 :
-
Akhir pasca-ovulasi atau segera
pra-haid.
-
Hari 27-30.
-
Lendir jernih dan seperti air.
-
Perasaan wanita : liat dan / atau lembab
dan/atau basah.
Jumlah dan konsistensi perubahan
lendir serviks berubah-ubah selama siklus bulanan wanita
Sebagaimana
dicatat di atas, salah satu tujuan dari , lendir serviks adalah untuk
mempertahankan sperma dalam medium sehat dan memfasilitasi pergerakan sperma.
Oleh karena itu, selama ovulasi, terjadi peningkatan dalam , lendir serviks,
serta perubahan tekstur , lendir serviks. Selama waktu ini, lendir serviks
menjadi lebih lentur, “merenggang”, dan licin (menyerupai putih telur mentah).
Untuk mengamati lendir serviks,
cukup gunakan jari yang kering dan bersih untuk memeriksa lendir serviks Anda.
Pada masa tak subur, Anda biasanya akan mengamati kekeringan (atau jumlah
lendir serviks yang sedikit), tekstur dan warnanya keruh.
Ketika Anda mulai dekat tanggal
ovulasi Anda, lendir serviks dihasilkan dalam jumlah yang lebih besar oleh
kelenjar di dalam leher rahim karena tingkat yang lebih tinggi estrogen dalam
tubuh Anda. Pertama, akan ada kelembaban atau dan lendir terasa lengket,
warnanya berubah menjadi putih atau krem.
Selama Ovulasi, jumlah cairan
serviks akan meningkat dan penampilannya akan menyerupai “putih telur” mentah
dan bersifat lebih basa pada waktu lainnya. Tekstur lendir serviks akan menjadi
semakin licin, tipis dan elastis, warnanya semitransparan. Ini adalah waktu
Anda yang paling subur bulan untuk hamil.
Setelah Ovulasi (fase luteal),
lendir serviks yang licin dan tipis akan berkurang, dan tekstur akan sekali
lagi menjadi lengket dan keruh. Kekeringan pasca-ovulasi juga dapat terjadi
sebagai tingkat kenaikan progesteron dalam tubuh Anda.
Dalam penelitian, bahan-bahan alami dalam FertileCM
berfungsi untuk:
- Secara alami dan aman membantu produksi lendir
serviks (CM)
- Meningkatkan gairah dan rangsangan seksual.
- Meningkatkan hydration of the mucin[1. Musin
(Mucin) adalah keluarga molekul tinggi, merupakan protein glikosilasi
(glycoconjugates) yang dihasilkan oleh jaringan epitel di metazoa.
Karakteristik kunci dari musin adalah kemampuannya untuk membentuk gel;
karena mereka adalah komponen kunci dalam sekresi gel, berfungsi sebagai
pelumas (lubrikasi) ke sel.] (likuiditas CM)
- Meningkatkan alkalinitas lendir serviks dan
penipisan mukosa (selaput lendir)
- Membantu menciptakan lapisan endometrium (dinding
rahim) yang baik untuk keberhasilan implantasi embrio
Bagaimana FertileCM Bekerja
1. Membantu produksi Cervical
Mucus yang berkualitas
Sebuah bahan kunci FertileCM,
L-Arginine, telah dibuktikan dalam penelitian ilmiah dapat secara aman
meningkatkan lendir CM saat seorang wanita berovulasi. CM merupakan pusat
untuk kesuburan karena membantu transportasi, memelihara, dan melindungi sperma
dalam perjalanan mereka ke telur. Kehadiran CM yang subur berkualitas juga
menandai wanita sedang berada pada waktu ovulasinya, saat ia paling subur dalam
sebulan.
Secara ringkas, CM berfungsi:
- Memfasilitasi pergerakan sperma dalam vagina,
cervix dan uterus menuju tuba falopi.
- Memberi asupan nutrisi dan melindungi sperma
didalam rahim.
- Membantu menetralkan keasaman di vagina pada masa
paling subur wanita.
- Membantu dalam mencegah infeksi di dalam vagina
- Memfasilitasi gerakan sperma sehingga pembuahan
dapat berlangsung
2. Mempromosikan Endometrium Sehat
untuk Implantasi (pelekatan embrio di dinding rahim/endometrium)
Saat telur dibuahi, ia akan menempel
di dinding rahim (endometrium). FertileCM dapat mendukung kesuburan dengan
memfasilitasi sekresi endometrium pada masa implantasi berlangsung (fase luteal
siklus wanita). Implantasi (pelekatan embrio di dinding rahim/endometrium)
terjadi 7 – 10 hari setelah ovulasi (pembuahan sel sperma pada sel telur) dan
menandakan awal kehamilan. Implantasi yang sukses didukung beberapa faktor
seperti lapisan endometrium yang sehat. Dengan meningkatkan aliran darah ke
rahim, FertileCM meningkatkan sekresi endometrium dan membantu memperkuat dinding
rahim untuk implantasi telur yang dibuahi.
3. Menstimulasi Fungsi Seks
Dr Grunebaum menyarankan, “Peluang
terjadinya kehamilan dapat ditingkatkan melalui bercinta pada masa subur
wanita, terutama bila CM meningkat. Namun disfungsi seksual dapat menunda
kehamilan.” Formula FertileCM, L-Arginine telah terbukti meningkatkan aliran
darah ke daerah reproduksi, dan meningkatkan libido. Melalui peningkatan gairah
seksual dan seringnya frekuensi hubungan seksual masa subur, kemungkinan
kehamilan dapat ditingkatkan.
Teknik
Metode Lendir Serviks
Abstinens
dimulai pada hari pertama diketahui adanya lendir setelah haid dan berlanjut
sampai dengan hari ke-empat setelah gejala puncak (peak symptom).
Penyulit-penyulit Metode Lendir Serviks
Penyulit-penyulit Metode Lendir Serviks
a. Keadaan
fisiologis : sekresi vagina karena rangsangan seksual.
b. Keadaan
patologis : infeksi vagina, serviks, penyakit-penyakit, pemakaian obat-obat.
c. Keadaan
psikologis : stress (fisik dan emosional).
Efektivitas
Metode Lendir Serviks
a. Angka
kegagalan : 0,4-39.7 kehamilan pada 100 wanita pertahun.
b. Disamping
abstinens pada saat yang diperlukan, masih ada 3 sebab lain terjadinya
kegagalan / kehamilan :
- Pengeluaran lendir mulainya terlambat.
- Gejala puncak (peak symptom) timbul terlalu awal/dini.
- Lendir tidak dirasakan oleh si wanita atau dinilai/interpretasi salah. (Hartanto, Hanafi,1994).
- Pengeluaran lendir mulainya terlambat.
- Gejala puncak (peak symptom) timbul terlalu awal/dini.
- Lendir tidak dirasakan oleh si wanita atau dinilai/interpretasi salah. (Hartanto, Hanafi,1994).
Yang Dapat Menggunakan Metode
Lendir Serviks
A. Untuk Kontrasepsi
·
Semua perempuan semasa reproduksi, baik
siklus haid teratur maupun tidak teratur, tidak haid baik karena menyusui
maupun pramenopause.
·
Semua perempuan dengan paritas berapa
pun termasuk nulipara.
·
Perempuan kurus atau gemuk.
·
Perempuan yang merokok.
·
Perempaun dengan alasan kesehatan
tertentu a.1. hipertensi sedang, varises, dismenorea, sakit kepala sedang atau
hebat, mioma uteri, endometritis, kista ovarii, anemia defisiensi besi,
hepatitis virus, malaria, trombosis vena dalam, atau emboli paru.
·
Pasangan dengan alasan agama atau
filosofi untuk tidak menggunakan metode lain.
·
Perempuan yang tidak dapat menggunakan
metode lain.
·
Pasangan yang ingin pantang senggama
lebih dari seminggu pada setiap siklus haid.
·
Pasangan yang ingin dan termotivasi
untuk mengobservasi, mencatat, dan menilai tanda dan gejala kesuburan.
B.
Untuk Konsepsi
·
Pasangan yang ingin mencapai kehamilan,
senggama dilakukan pada masa subur untuk mencapai kehamilan.
Yang
seharusnya tidak menggunakan metode lendir serviks :
1) Perempuan
yang daris egi umur, paritas atau masalah kesehatannya membuat kehamilan
menjadi suatu kondisi risiko tinggi.
2) Perempuan
sebelum mendapat haid (menyusui, segera setelah abortus), kecuali MOB.
3) Perempuan
dengan siklus haid yang tidak teratur, kecuali MOB
4) Perempuan
yang pasangannya tidak mau bekerjasama (berpantang) selama waktu tertentu dalam
siklus haid.
5) Perempuan
yang tidak suka menyentuh daerah genitalianya.
Aturan
senggama adalah sebagai berikut
a. Tidak
dilakukan pada hari yang berurutan selama periode pra-ovulasi pasca haid agar
cairan semen tidak mengaburkan perubahan mukus serviks yang diamati.
b. Pemantangan
jika mukus menjadi lengket dan lembab.
c. Senggama
diperbolehkan mulai hari ke 4 setelah hari terakir mukus yang lengket dan
basah. (Darney Philip dkk. 2005. Pedoman Klinis Kontasepsi: Jakarta,
Indonesia).
Metode mukosa serviks bermanfaat untuk
mencegah kehamilan yaitu dengan berpantang senggama
pada masa subur.
Selain itu, metode ini juga bermanfaat bagi wanita yang menginginkan kehamilan.
Efektifitas
Keberhasilan
metode ovulasi billings ini tergantung
pada instruksi yang tepat, pemahaman yang benar, keakuratan dalam pengamatan
dan pencatatan lendir serviks, serta motivasi
dan kerjasama dari pasangan dalam mengaplikasikannya. Angka kegagalan dari metode mukosa serviks sekitar 3-4
perempuan per 100 perempuan per tahun. Teori lain juga mengatakan, apabila
petunjuk metode mukosa serviks atau ovulasi
billings ini digunakan dengan benar maka keberhasilan dalam
mencegah kehamilan 99 persen.
Kelebihan
Metode mukosa serviks ini memiliki
kelebihan, antara lain:
- Tidak memerlukan biaya.
- Metode mukosa serviks
merupakan metode keluarga berencana
alami lain yang mengamati tanda-tanda kesuburan.
Keterbatasan
Sebagai
metode keluarga
berencana alami, metode mukosa serviks ini memiliki
keterbatasan. Keterbatasan tersebut antara lain:
- Tidak efektif bila digunakan sendiri, sebaiknya
dikombinasikan dengan metode kontrasepsi
lain (misal metode simptothermal).
- Tidak cocok untuk wanita
yang tidak menyukai menyentuh alat kelaminnya.
- Wanita
yang memiliki infeksi saluran reproduksi
dapat mengaburkan tanda-tanda kesuburan.
- Wanita
yang menghasilkan sedikit lendir.
Hal yang Mempengaruhi
Pola Lendir Serviks
- Menyusui.
- Operasi serviks
dengan cryotherapy atau electrocautery.
- Penggunaan produk kesehatan
wanita
yang dimasukkan dalam alat reproduksi.
- Perimenopause.
- Penggunaan kontrasepsi hormonal
termasuk kontrasepsi darurat.
- Spermisida.
- Infeksi
penyakit menular seksual.
- Terkena vaginitis.
Instruksi Kepada
Pengguna/Klien
Petunjuk bagi
pengguna metode ovulasi
adalah sebagai berikut:
- Cara mengenali masa subur
dengan memantau lendir serviks yang
keluar dari vagina. Pengamatan
dilakukan sepanjang hari dan dicatat pada malam harinya.
- Periksa
lendir dengan jari tangan atau tisu di luar vagina
dan perhatikan perubahan perasaan
kering-basah. Tidak dianjurkan untuk periksa
ke dalam vagina.
- Pengguna metode ovulasi
harus mengenali pola kesuburan dan pola dasar ketidaksuburan.
- Pasangan dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual
paling tidak selama satu siklus. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jenis
lendir normal
atau pola kesuburan maupun pola dasar tidak subur.
- Selama hari-hari kering (tidak ada lendir)
setelah menstruasi, senggama
tergolong aman
pada dua hari setelah menstruasi.
- Lendir basah, jernih, licin dan elastis
menunjukkan masa subur (pantang
bersenggama). Lendir kental, keruh, kekuningan dan lengket menunjukkan masa tidak subur.
- Berikan tanda (x) pada hari terakhir adanya
lendir bening, licin dan elastis. Ini merupakan hari puncak
dalam periode subur (fase paling subur).
- Pantang senggama
dilanjutkan hingga tiga hari setelah puncak
subur. Hal ini untuk menghindari terjadinya pembuahan.
- Periode tak subur dimulai pada hari kering
lendir, empat hari setelah puncak
hari subur sehingga senggama dapat dilakukan
hingga datang haid berikutnya.
Contoh Kode yang Dipakai
untuk Mencatat Kesuburan
Pakai tanda *
atau merah untuk menandakan perdarahan (haid). Pakai huruf K atau hijau untuk menandakan perasaan
kering. Gambar suatu tanda L dalam lingkaran atau biarkan kosong untuk
memperlihatkan lendir subur yang basah, jernih, licin dan mulur.
Pakai huruf L atau warna kuning untuk memperlihatkan lendir tak subur yang kental, putih, keruh dan lengket.
Pakai huruf L atau warna kuning untuk memperlihatkan lendir tak subur yang kental, putih, keruh dan lengket.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Your CommEnT........